Remaja belasan tahun asal Pasuruan, Jawa Timur itu pernah memupuk mimpi mengendarai kereta. Baginya, sosok berseragam putih, berdasi, serta topi pet berkelir biru dongker itu begitu gagah.
“Dari situlah saya pengin jadi masinis,” ucap Ainul Yakin yang kini sudah 10 tahun mengemban amanah mengantar jemput jutaan penumpang KRL di Jabodetabek.
Mas Nul-begitu dia karib disapa-ditemui detikcom di sela tugasnya pada Senin, 16 Juni 2025 berkisah tentang cita-citanya yang tumbuh saat bersekolah di salah satu SMK di kota asalnya. Tepatnya saat tahun kedua, Mas Nul menjalani PKL atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu sebenarnya konsentrasi Mas Nul di SMK adalah kelistrikan. Namun Mas Nul tak patah arang mengejar mimpinya. Setelahnya dia mencari tahu bagaimana caranya menjadi masinis. Singkatnya gayung bersambut dan Mas Nul diterima.
“Pas bagian saya ditunjuk jadi masinis KRL, saya disekolahin di BPTP (Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian) Bekasi,” kata Mas Nul.
![]() |
Hari itu Mas Nul diberi amanah membawa si ular besi meliuk-liuk di rel lintasan KRL tersibuk: Jakarta Kota-Bogor. Bagi Mas Nul, tanggung jawab sebagai masinis begitu besar.
“Membawa kereta dengan ratusan penumpang di dalamnya serta suatu kebanggaan bagi masinis mengantar penumpang dengan selamat sampai tujuan. Maka dari itu saya sangat terinspirasi jadi masinis,” kata Mas Nul.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini