JAKARTA Apple telah merilis headset realitas campuran (VR/AR) Vision Pro awal bulan ini. Perangkat unggulan Apple yang menghadirkan pengalaman realitas yang imersif ini telah lama ditunggu oleh para penggemarnya, namun juga menuai beberapa kontroversi.

    Salah satu kontroversi yang muncul adalah mengenai harga dari Vision Pro yang mencapai USD3.499 atau sekira Rp55 Juta. Meski menghadirkan perangkat keras yang kuat dengan resolusi layar 4096 x 5464 piksel, high dynamic range (HDR), dan output wide colour gamut (WCG), beberapa menilai harga Apple Vision Pro terlalu mahal.

    Menurut laporan, produksi headset Vision Pro dilakukan dengan melibatkan perusahaan China dan Taiwan. Lebih lanjut, laporan itu mencatat bahwa material yang digunakan dalam Vision Pro berharga sekira USD1.590 atau Rp24,8 juta.

    Dilansir XR Today, laporan tersebut menyoroti bahwa kontraktor China dan Taiwan tersebut juga telah membantu Apple dalam meluncurkan marketplacenya.

    “Jelas terlihat bahwa pemasok Vision Pro saat ini, serupa dengan struktur (perusahaan) di balik iPhone, merupakan salah satu penyedia komponen elektronik konsumen terkemuka di dunia. Ketika Apple merilis produk AR/VR dengan harga lebih rendah dalam waktu dekat, struktur rantai pasokan kemungkinan besar akan sangat mirip dengan yang ada saat ini,” kata laporan tersebut.

    Pertama, Apple berkolaborasi dengan mitra lama Luxshare Precision Industry Co untuk menyediakan prosedur perakitan produk Vision Pro.



    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya

    Konsultan lokal Wellsenn XR menemukan kemitraan berkelanjutan Apple tersebut dalam analisis bill of material (BOM). Selain itu, Apple dijadwalkan untuk bekerja sama dengan perusahaan China daratan lainnya, termasuk Cowell E Holdings dan Shenzhen Desay Battery Technology.

    Di sisi lain, Apple bekerja sama dengan 11 perusahaan Taiwan untuk membantu menerapkan Vision Pro. Apple bermitra dengan perusahaan Taiwan terkemuka, termasuk Largan Precision Co, Genius Electronic Optical Co, GIS-KY, dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co.

    Mitra terpilih membantu Apple dalam mengintegrasikan perangkat keras, seperti teknologi layar. Selain itu, Apple bekerja sama dengan pemasok industri besar seperti Samsung Electronics, LG Electronics, dan Sony untuk debut pasar Vision Pro.

    Tingginya harga Vision Pro tidak hanya berasal dari material pembuatannya saja, tetapi juga mempertimbangkan biaya pengembangan dan produksinya yang mahal.

    CEO Apple Tim Cook pada Juli 2023 mengatakan bahwa harga Vision Pro berasal dari tingginya biaya produksi yang dianggapnya sebagai terobosan teknologi.

    “Rekayasa dan kedalaman teknik di dalamnya (Vision Pro) sungguh luar biasa,” kata Cook pada acara Good Morning America. “Apakah itu gratis? Memang memerlukan biaya. Tapi menurut saya nilainya sangat besar.”

    Saat ini Vision Pro baru dijual di wilayah Amerika Serikat saja, sementara negara-negara lain, termasuk Indonesia, kemungkinan baru akan bisa menerima perangkat ini tahun depan.



    Source link

    Share.