Jakarta –
Praktisi media Ahmad Ridwan Dalimunthe meraih gelar doktor Ilmu Pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Disertasinya membahas persoalan ketahanan pangan di Jakarta.
Sidang disertasi digelar terbuka di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025). Disertasinya diberi judul Implementasi Kebijakan Ketahanan Pangan di Provinsi Jakarta: Studi Food Station Tjipinang Jakarta.
Ada delapan penguji dalam sidang tersebut. Sidang dipimpin Wakil Rektor IPDN Prof. Dr. Drs. Hyronimus Rowa, M.Si.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sidang terbuka promosi doktoralnya, Ahmad Ridwan Dalimunthe menyampaikan catatan dari Badan Pangan Nasional tahun 2021, di mana pemerintah DKI Jakarta sama sekali tidak mempunyai stok cadangan pangan daerah dan telah tertinggal dengan provinsi lainnya di pulau Jawa. Seperti Jawa Barat 1375 ton, di Yogyakarta 275 ton, Banten 214 ton, Jawa Tengah 197 ton dan Jawa Timur 134 ton.
“Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat stok cadangan beras Food Stasion merupakan stok perusahaan dan bukan stok pemerintahan DKI Jakarta,” kata Ridwan.
“Selain itu, ketiadaan stok cadangan pangan daerah di DKI Jakarta ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah DKI Jakarta belum melaksanakan amanat undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan yang menyebutkan bahwa pemerintah dan juga pemerintah daerah wajib melaksanakan cadangan pangan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan ketahanan pangan di wilayahnya masing-masing,” lanjutnya.
Salah satu problem tidak adanya stok cadangan pangan di Jakarta lantaran lahan pertanian di Jakarta sedikit. Dia memaparkan pentingnya penerapan kebijakan ketahanan pangan model IKM yang merupakan pengembangan dari teori implementasi kebijakan yang dikemukakan Van Meter dan Van Horn (1975). Teori ini menekankan pada inovasi teknologi, manajemen resiko dan keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan di Jakarta.
Sebab dia menilai stok pangan, salah satunya beras, di Food Station masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat Jakarta dengan kapasitas pemenuhan tidak lebih dari empat hari.
Dia berkesimpulan kebijakan ketahanan pangan yang dilakukan PT. Food Stasion Tjipinang Jaya masih perlu pembenahan. Dia menilai regulasi yang ada belum secara tegas mengatur pengelolaan cadangan pangan daerah oleh Food Station, sehingga Jakarta belum memiliki cadangan pangan sendiri dan masih menerima pasokan dari luar daerah seperti Pulau Jawa dan Lampung.
“Lebih dari 90% didatangkan dari luar daerah,” kata Dalimunthe dalam sidang Disertasinya.
Praktisi media Ahmad Ridwan Dalimunthe raih gelar doktor (Foto: Kadek/detikcom)
|
Ridwan menyarankan Gubernur DKI Jakarta dapat mengembangkan regulasi yang mengatur secara tegas pengelolaan cadangan pangan daerah oleh PT. Food Station Tjipinang Jaya. Dia berharap disertasinya dapat menjadi atensi Pemprov Jakarta dalam hal ini PT. Food Station Tjipinang Jaya untuk menguatkan sumber pendanaan, meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) serta menata ulang struktur organisasinya dan membentuk divisi khusus manajemen risiko.
Ridwan mendapat predikat cumlaude dengan IPK 3,81. Dia menyelesaikan program doktornya dalam waktu 2 tahun 8 bulan.
(dek/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini