JAKARTA – Jebolan Indonesian Idol, Dnanda siap memulai babak baru dalam perjalanan musiknya. 

Kini ia hadir dengan pendekatan yang jauh lebih personal dan autentik. Dalam comeback-nya, Dnanda memilih untuk mengusung nuansa musik era 70–80an sebagai bentuk ekspresi yang lebih jujur terhadap diri sendiri.

“Sekarang waktunya buat benar-benar jujur dalam bermusik,” ungkap Dnanda.

Baginya, momen comeback ini waktu yang tepat untuk jujur dalam bermusik. Sempat mengikuti tren yang sedang ramai beberapa waktu lalu, namun hal itu malah semakin menjauhkan Dnanda dari jati dirinya.

“Karena pada akhirnya, musik itu tempat paling jujur buat aku berekspresi. Aku pernah coba menyesuaikan diri dengan tren, pasar, bahkan ekspektasi orang — tapi ternyata nggak bikin aku bahagia. Malah bikin aku makin jauh dari inti kenapa dulu aku jatuh cinta sama musik,” jelasnya.

Ia menegaskan perubahan warna musik ini bukan karena ingin tampil berbeda semata, melainkan karena ingin menunjukkan siapa dirinya yang sesungguhnya. Selama ini, Dnanda merasa lebih sering bermain aman dan mengikuti arus pasar. Namun kini, ia ingin karyanya menjadi cerminan dari apa yang benar-benar ia cintai.

Iya yakin kejujuran akan membawa kebaikan, termasuk lagu. Baginya karya musik yang dihasilkan dari kejujuran akan menemukan pendengarnya sendiri.

“Aku percaya, saat kita jujur di karya kita, yang nyampe ke hati pendengar juga lebih dalam. Aku nggak mau lagi pura-pura kuat, atau ngikutin arus demi diterima. Kalau bisa diterima karena jujur — itu jauh lebih bermakna,” sambung Dnanda

Keputusan untuk membawakan kembali nuansa musik tahun 70–80an bukan tanpa alasan. Dnanda mengaku tumbuh dengan musik-musik dari era tersebut. Menurutnya, ada sesuatu yang tidak lekang oleh waktu dari musik di era itu—baik dari segi sound maupun lirik. “Musik di era itu punya perasaan, punya soul,” ujarnya.

 



Source link

Share.