Jakarta –
Driver ojek online akan melakukan demonstrasi bertajuk ‘Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217’ di Istana pada 21 Juli 2025. Mereka menuntut lima hal, apa saja?
“Oh iya pasti (bakal matikan aplikasi) selama aksi,” kata Kepala Divisi Humas Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Yudha Al Janata dalam jumpa pers di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, Sabtu (19/7/2025).
Yudha menuturkan para driver online yang akan berdemo juga akan mematikan aplikasi. Dia mengatakan peserta demo itu merupakan driver online dari Jambi, Cirebon, Kalimantan dan Jawa Timur yang datang ke Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Iya matikan aplikasi,” ujarnya.
Yudha meminta driver ojol dilibatkan dalam diskusi penyesuaian potongan tarif. Dia juga meminta adanya kepastian hukum bagi para driver ojol.
“Kami GARDA meminta untuk diskresi aturan tersebut, Kementerian manapun yang bersinggungan ya harus mengeluarkan diskresi tersebut agar ada aturannya. Titik per titik Rp 5 ribu, ambil nggak mau ya terserah, nggak mau ambil ya keluar aja dari mitra. Luar biasa itu saya bilang,” ujarnya.
Sementara, Ketua Serikat Transportasi Indonesia Anwar meminta adanya penurunan tarif potongan 20% menjadi 10%. Dia mengatakan potongan tarif 20% sangat merugikan para driver online.
“Otomatis itu sangat mempengaruhi dengan pendapatan kita, jadi dalam hal ini belum adanya regulasi tentang tarif, tarif atas dan tarif bawah itu, makanya ada potongan 20%. Itu 20% dapat dari mana mereka juga? Karena belum ada regulasi juga dan tarifnya sekarang itu ada namanya tarif hemat,” kata Anwar.
“Makanya kalau itu masih dipotong juga dengan 20% otomatis untuk biaya operasional kendaraan itu nggak ada, kurang gitu. Makanya dengan adanya kerusakan kendaraan misalnya, dengan potongan 20% berarti kendaraan itu tidak bisa diperbaiki lagi, maintenance-nya nggak ada, makanya sangat berpengaruh kepada kebutuhan kita sehari-hari juga,” tambahnya.
Berikut 5 tuntutan driver online pada aksi 21 Juli:
1. Negara hadirkan UU Transportasi Online/PERPPU
2. Biaya aplikasi 10% harga mati
3. Regulasi tarif antaran barang dan makanan
4. Audit investigatif aplikator
5. Hapus aceng, slot, double order, hemat, member-member dan lainnya, dikembalikan semua menjadi driver reguler.
(mib/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini