AMERIKA SERIKAT – Penyanyi pop internasional Dua Lipa resmi mengakhiri kerja sama dengan manajernya, David Levy. Keputusan ini diambil setelah Levy berupaya melarang grup rap pro-Palestina asal Irlandia, Kneecap, tampil di Festival Glastonbury.
David Levy, yang bekerja di agensi bakat global William Morris Endeavour (WME), sudah lama menjadi manajer Lipa. Mengutip Daily Mail, Levy diketahui menjadi penandatangan pertama surat terbuka yang ditujukan kepada pendiri Glastonbury, Michael Eavis, dan putrinya, Emily. Dalam surat tersebut, ia mendesak agar Kneecap dicoret dari daftar penampil karena dituding menyebarkan ujaran anti-Semit serta mendukung kelompok Hezbollah. Surat itu kemudian bocor ke publik dan memicu kontroversi.
Meski mendapat penolakan dari Levy, Kneecap tetap naik panggung di Glastonbury. Bahkan, salah satu anggotanya, Mo Chara, saat itu masih berstatus bebas bersyarat atas dugaan kasus terorisme. Namun, penampilan mereka tidak mendapat intervensi dari pihak kepolisian. Kneecap juga sempat menuai kritik setelah dituduh menunjukkan dukungan terhadap Hezbollah dan Hamas ketika tampil di festival Coachella pada April lalu.
Sebagai tanggapan, Lipa memilih mengakhiri kerja sama dengan Levy. “Dua memastikan melalui timnya bahwa David Levy tidak lagi mengurus musiknya. Ia sangat terbuka mendukung Palestina, dan pandangannya tidak sejalan dengan David. Dia melihat David sebagai pendukung perang Israel di Gaza,” kata seorang sumber industri musik kepada Mail on Sunday.
Dua Lipa, yang kini berusia 30 tahun, dikenal vokal dalam menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Ia kerap mengecam kekerasan di Gaza serta ikut serta dalam aksi protes bersama sejumlah artis lain. Meski begitu, Lipa juga pernah menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa di pihak Israel.
Selain Dua Lipa, grup musik Massive Attack juga memutuskan hubungan dengan Levy karena sikap politiknya. Sementara itu, Lipa tetap berada di bawah naungan agensi William Morris Endeavour (WME), namun kini ditangani oleh agen lain.
(kha)
