Jakarta –
Dua remaja di Cisoka, Kabupaten Tangerang, berinisial RA dan MM menjadi korban begal saat sedang mengendarai sepeda motor. MM yang sedang mengendarai motor tiba-tiba disetop oleh orang tak dikenal (OTK).
Kakak korban, Indah Fatimah, menceritakan perampasan itu terjadi pada Sabtu (9/8) pukul 13.30 WIB. Dia mengatakan saat itu, adiknya, RA bersama MM, meminjam sepeda motor miliknya untuk bermain ke rumah ayah MM yang berjarak kurang lebih 500 meter dari kediamannya.
“Waktu itu adik saya diajak sama temannya, mau ke rumah ayah temannya. Rumah ayah temannya nggak jauh, jaraknya kurang lebih 500 meter. Karena dekat, akhirnya saya pinjamkan. Adik saya pergi sama temannya itu, temannya yang bawa motor,” kata Indah kepada detikcom, Jumat (15/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indah menjelaskan RA pun berangkat bersama MM. Namun ketika tiba, ayah MM tidak ada di rumah. MM pun akhirnya mengajak RA menuju Cisoka untuk ke rumah temannya.
“Temannya adik saya ini ngajak ke rumah temannya, teman sekolahnya dulu, di daerah Cisoka. Mereka berangkatlah ke sana,” jelas Indah.
Namun, pada saat perjalanan ke Cisoka, tepatnya di Jalan Kampung Cigaru, Caringin, Cisoka, Kabupaten Tangerang, RA dan MM bertemu dengan pelaku begal. Saat itu, pelaku sempat menanyakan alamat kepada korban hingga minta diantar.
“Adik saya bilang, orang itu nanya alamat, terus minta dianterin. Waktunya adik saya sama temannya dikasih amplop, isinya uang, Rp 20 ribu, itu dikasih supaya mereka mau anterin,” terang Indah.
Korban sempat menolak menerima uang dari pelaku. Namun keduanya tetap mengantarkan pelaku, sampai akhirnya di tengah perjalanan pelaku meminta diantar ke tempat lain. Pelaku menawarkan akan memberi bayaran tambahan.
“Saat itu adik saya sama temannya mau dibayar lagi, katanya tambahan buat nganterin dia (terduga pelaku) ke rumah katanya Pak Haji. Adik saya sama temannya nolak lagi, nggak mau nganterin,” tuturnya.
Pada momentum inilah, terduga pelaku melakukan pemaksaan agar bisa antar. Akhirnya pelaku pun merampas sepeda motor yang dikendarai keduanya.
“Jadi di situ adik saya sama temannya takut, mungkin karena mereka masih remaja ya, orangnya itu (terduga pelaku) lebih besar. Adiknya kayak dipaksa gitu, dibentak, mungkin adik saya sama temannya takut juga,” jelas Indah.
“Akhirnya adik saya telepon, bilang motornya ilang. Saya tanya kok bisa? Dia ceritalah bahwa dipaksa oleh orang nggak dikenal itu,” ujarnya.
Indah pun langsung melaporkan kejadian yang dialami adiknya ini ke pihak kepolisian, ke Polsek Cisoka. Laporannya pun saat ini sudah diterima pihak kepolisian dengan nomor LP/K/280/VIII/2025/SPKT.UNITRESKRIM/POLSEK CISOKA/POLRESTA TANGERANG/POLDA BANTEN
Dia menjelaskan sampai saat ini belum menerima perkembangan dari kejadian yang dialami oleh adiknya. Dia pun berharap kasus yang dialaminya bisa segera diproses hingga pelaku tertangkap dan sepeda motornya kembali.
“Sejauh ini belum ada perkembangan lagi sih. Harapannya sih dari laporan saya ini, bisa mengurangi kasus-kasus pencurian yang masih sering terjadi khususnya di wilayah tersebut,” imbuhnya.
(idn/idn)