Jakarta

    Polisi mengungkap duduk perkara oknum jaksa diduga menodongkan senjata kepada pemobil di Tangerang Selatan (Tangsel). Kejadian ini diawali cekcok lantaran salah satu mobil merasa terhalang mobil lainnya.

    “Untuk penyebab awalnya perselisihan di jalan, menghalangi jalan di bahu jalan,” kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Anne Rose Angrippina Putri, Jumat (8/8/2025).

    Ane mengatakan dua pengendara yang terlibat cekcok yakni MR (24) dan S (61). Dia menyebut S memarkir mobil sedikit mengambil badan jalan.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



    “Karena mobil saudara S sedikit mengambil di badan jalan, bukan di bahu jalan,” ujar Anne.




    Setelah keributan antar keduanya hingga terjadi dugaan penodongan pistol, pihaknya pun mencoba melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP). Dari sana, pihaknya pun langsung melakukan pemanggilan terhadap kedua pihak yang terlibat cekcok.

    “Kami dari Polsek Pondok Aren melakukan pemanggilan kedua belah pihak untuk melakukan mediasi, klarifikasi,” terang Anne.

    Upaya mediasi dan klarifikasi ini pun berjalan mulus. Kedua pihak yang terlibat pada akhirnya bersepakat damai dengan penyelesaian permasalahan secara kekeluargaan.

    “Kedua belah pihak sepakat berdamai dengan musyawarah, mufakat, dan kekeluargaan,” imbuhnya.

    Kejagung Periksa Oknum Jaksa

    Kejagung mengonfirmasi pemobil yang mengaku aparat dan menodongkan pistol ke pengendara di Tangsel adalah seorang jaksa. Kejagung mengatakan aksi oknum jaksa tersebut telah ditindaklanjuti oleh Tim Pengawas (Timwas) Kejagung.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, mengatakan pemobil tersebut merupakan jaksa fungsional Pidum Kejagung.

    “Benar, itu ada oknum jaksa di Pidum Kejaksaan Agung. Yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan oleh Timwas Kejaksaan Agung,” kata Anang kepada wartawan, Jumat (8/8).

    Anang menerangkan terjadi kesalahpahaman antara oknum jaksa tersebut dengan pengendara lainnya di jalan. Oknum jaksa saat itu sedang menurunkan istrinya di pinggir jalan.

    “Ketika menurunkan penumpang, istrinya, dari belakang diklaksonin,” tutur Anang.

    Halaman 2 dari 2

    (lir/lir)







    Source link

    Share.