Jakarta –
Irjen Purnawirawan Sisno Adiwinoto telah menebar 100.000 benih ikan di Kali Cibalok, Pandansari, Ciawi, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Dia mengatakan ibarat peribahasa ‘sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui’, maka penebaran bibit ikan ini bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan, serta mengampanyekan kepada warga untuk memelihara kebersihan kali.
“Di suatu hari saya melihat beberapa orang memancing di Sungai Cibalok, dan di suatu kesempatan lain saya lihat anak-anak kecil mencari ikan menyusuri sungai tersebut. Namun tidak kulihat seorang pemancing pun yang mendapatkan ikan karena mungkin ikannya tidak ada, dan anak- anak tadi hanya mendapat beberapa ekor ikan kecil,” cerita dia mengawali kegiatan berkonsep proyek sosial ini, Selasa (8/7/2025).
Sisno lalu membayangkan perasaan kecewa orang yang mencari ikan di Kali Cibalok. “Padahal keluarganya mungkin sudah menantikan ikan yang mereka buru di Kali Cibalok untuk makan bersama,” sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisno mengaku ironis melihat kondisi tersebut, dan secara spontan mengorelasikan momen tersebut dengan misi Indonesia Emas 2025. Dia kemudian memiliki impian Kali Cibalok dipenuhi ikan-ikan sehingga dapat bermanfaat bagi kebutuhan sehari-hari warga.
“Tergerak hati saya untuk membuat ‘Proyek Sosial Penaburan 100.000″ benih ikan di Kali Cibalok, hal ini diharapkan bisa menjadi bagian perwujudan Ketahanan Nasional Desa dalam membangun Swasembada Pangan di bidang pengadaan ikan di Kali Cibalok. Dan untuk bisa mendapatkan makanan sehat dari Kali Cibalok agar masyarakat bisa menikmatinya,” jelas Ketua Tim Penasihat Ahli Kapolri ini.
Singkat cerita dirinya bercerita dengan kedua teman lamanya. Kedua teman Sisno langsung menyambut baik.
“Saat ini Ketua RW dan RT sedang melaksanakan program penanggulangan sampah di Kali Cibalok dengan melarang warga masyarakat membuang sampah ke kali tersebut. Juga Ketua RW dan RT sudah siap mendukung program tersebut, dan akan membuat pengumuman tentang ketentuan dan aturan- aturan untuk mangambil ikan di Kali Cibalok,” tutur Sisno.
Aturan yang kemudian dibuat di antaranya mengambil ikan di Kali Cibalok hanya boleh dengan cara memancing. Dan dilarang mengambil ikan dengan cara meracuni, menyetrum, menjala, membendung dan menguras sungai yang dapat mematikan benih ikan kecil.
“Bersyukur warga menyambut baik. Kualitas air di Kali Cibalok cocok untuk jenis ikan Nila dan Mujair,” ucap dia.
Sisno menuturkan Nila dan Mujair juga dipilih karena proses panennya cepat yaitu empat bulan. Dia lalu memulai penebaran perdana dengan jumlah 20.000 ekor benih ikan.
“Bila bibit ikan 10 persen saja yang hidup, maka akan ada 1.000 ekor ikan besar siap untuk dipanen, dan Kali Cibalok. Ini bisa menjadi salah satu tempat wisata memancing ikan. Bila bibit ikan mencapai 100.000 ekor maka penaburannya akan dilaksanakan menyebar di sepanjang Kali Cibalok, disesuaikan dengan situasi lapangan sehingga ikan akan secara alami menyebar di hulu maupun hilir sungai,” terang Sisno.
Pada Kamis, 22 Mei 2025, penebaran perdana pun digelar. Sisno menyebut sebanyak 15.000 ekor benih dari Wali Kota Sukabumi A. Zaki ,dan 5.000 ekor benih dari seorang perwira menengah kepolisian.
“Masyarakat Cibalok mengharapkan di samping untuk tempat wiasata memancing, bisa juga menjadi wahana untuk perlombaan dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Bagi kita semua proyek sosial ini bisa dijadikan sarana menumbuhkembangkan dedikasi dan pengabdian membangun Ketahanan Nasional, Ketahanan-Pangan, Swasembada Pangan, Program Kali Bersih dan semangat gotong royong,” ungkap dia.
Setelah itu, Sisno mengaku sejumlah elemen masyarakat turut menyumbangkan benih ikan di Kali Cibalok. Yakni sebanyak 45.000 ekor benih ikan, sehingga total ikan yang ditebar mencapai 65.000 ekor.
“Optimis banyak yang menyusul,” pungkas dia.
(aud/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini