Jakarta –
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri pembukaan Immanuel Charity Golf Open 1st Series 2025 di Pondok Indah Golf, Jakarta. Ia mengapresiasi turnamen ini yang bukan hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga sebagai upaya dalam mendukung pelestarian Cagar Budaya Gereja GPIB Immanuel Jakarta.
“Apresiasi dan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah berinisiatif mewujudkan kegiatan ini. Apalagi saat ini kita juga tengah bekerja sama dengan Gereja Immanuel untuk menyusun sebuah storyline sejarah Gereja Immanuel, khususnya mengenai statusnya sebagai cagar budaya yang telah berdiri sejak masa lalu dan hingga kini tetap bertahan dengan luar biasa,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Kamis (18/9/2025).
Untuk pertama kalinya, pada turnamen ini akan diperebutkan Piala Bergilir Menteri Kebudayaan yang telah dipertandingkan selama tiga tahun berturut-turut. Penyerahan piala pun dilakukan oleh Fadli kepada ketua panitia penyelenggara sebelum nantinya diserahkan kepada pemenang turnamen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kehadiran piala bergilir ini diharapkan dapat menjadi simbol semangat sportivitas, keberlanjutan, dan kebersamaan serta menjunjung tinggi persatuan dalam kebudayaan Indonesia yang sarat akan makna bagi kita semua,” sambungnya.
Lebih lanjut, Fadli pun berharap kegiatan serupa bisa memberi manfaat lebih luas.
“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus bersemangat dalam melakukan kegiatan amal, Selamat Berolahraga!” tutupnya.
Melalui kegiatan ini, Kementerian Kebudayaan menegaskan peran negara dalam pelestarian cagar budaya. Lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini menjadi sarana silaturahmi, menjunjung sportivitas, dan berkontribusi nyata pada program kemanusiaan serta kebudayaan bangsa.
Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Jakarta Pdt. Abraham Ruben Persang M.Th, Ketua Panitia Immanuel Charity Golf Open Laksda TNI (purn) Johnny Awuy, Penasehat Immanuel Charity Golf Open Tilly Kasenda, Direktur Warisan Budaya I Made Dharma Suteja, serta jemaat GPIB Immanuel Jakarta.
(akd/akd)