Rumah Subsidi (Foto: Okezone)
JAKARTA – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menyampaikan permohonan maaf jika program 3 juta belum dapat direalisasikan pada tahun 2025.
Fahri Hamzah menjelaskan, setidaknya ada beberapa KPI utama Kementerian PKP dalam merealisasikan program 3 juta rumah. Seperti renovasi rumah rakyat, penataan kawasan, kegiatan PSU (Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum), dan pembangunan 1 juta unit hunian di perkotaan. Ia mengaku, KPI tersebut belum ada yang dapat direalisasikan karena masalah anggaran.
“Terus terang saja, KPI kita saja, tadi saya minta maaf dalam rapat. Karena untuk renovasi kan masih nol, penataan kawasan masih nol, PSU masih nol. Kita nampak sibuk ngurus CSR, yang itu bukan KPI kita,” kata Fahri Hamzah saat ditemui usai Rakor Evaluasi Progres dan Capaian Isu Strategis Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Tahun 2025 di Kantor Kemenko IPK, Rabu (13/8/2025).
Dia mengatakan, terkait target capaian renovasi rumah dalam program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) aturannya baru terbit sekitar 2 pekan lalu. Hal ini juga berpengaruh terhadap pencairan anggaran yang belum dilakukan saat ini.
Sebab masih diperlukan pembuatan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis terkait penyaluran BSPS. Belum lagi masa sosialisasi hingga pendataan calon penerima manfaat program tersebut. Program BSPS sendiri menjadi wujud program 3 juta rumah. Bahkan dari target 3 juta, sekitar 2 juta berbentuk bantuan BSPS, untuk tahun 2026.