Ilustrasi.




    JAKARTA – Sebuah fenomena astronomi langka akhir pekan ini memicu kembali spekulasi tentang ramalan Alkitab dan tanda-tanda Akhir Zaman. Fenomena ini, yang dikenal sebagai bulan hitam, terjadi ketika bulan baru kedua terbit dalam satu bulan kalender.

    Tidak seperti bulan purnama, bulan baru melintas di antara Bumi dan Matahari, yang berarti sisi yang menghadap planet kita tetap berada dalam bayangan dan tidak terlihat oleh mata telanjang.

    Para pengamat nubuat merujuk pada ayat-ayat Alkitab seperti Markus 13:24, yang memperingatkan: “Matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak akan bercahaya.”

    Namun, para astronom dengan cepat menekankan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir.

    “Bulan hitam hanyalah bulan baru kedua yang terjadi dalam satu bulan kalender,” kata Walter Freeman, profesor madya fisika di Universitas Syracuse, sebagaimana dilansir Daily Mail.

    “Jika bulan baru terjadi menjelang awal bulan, bulan baru berikutnya dapat terjadi sebelum bulan tersebut berakhir. Dari perspektif ilmiah, ini tidak berbeda dengan bulan baru lainnya.”

    Istilah bulan hitam bukanlah sebutan ilmiah resmi, melainkan julukan sehari-hari untuk keanehan kalender yang langka ini.

     



    Source link

    Share.