Jakarta –
Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI menyerap aspirasi dari sejumlah pelajar yang tergabung dalam Poros Pelajar Nasional. Ada beragam aspirasi yang diserap terkait dengan dunia pelajar, isu nasional, hingga lingkungan.
Adapun Poros Pelajar Nasional yang terdiri dari berbagai organisasi pelajar, antara lain Pelajar Islam Indonesia (PII), Ikatan Pelajar Putri NU, Ikatan Pelajar NU, Ikatan Pelajar Persis, Ikatan Pelajar Putri Persis, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dan Ikatan Pelajar Al-Washliyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Fraksi PAN DPR RI Putri Zulkifli Hasan menyampaikan apresiasi dan rasa hormat atas kedatangan para pelajar. Menurut Putri, aspirasi yang disampaikan bakal ditindaklanjuti.
“Kami percaya suara anak muda menentukan masa depan Indonesia. PAN lahir dari semangat Reformasi, dan dialog seperti ini penting untuk memastikan aspirasi pelajar ditindaklanjuti,” ujar Putri, dalam keterangan tertulis, Selasa (9/9/2025).
Kemudian, Putri turut menyampaikan pihaknya juga fokus pada isu lingkungan sebagaimana aspirasi para pelajar saat ini.
“Isu lingkungan, kami menyuarakan pentingnya generasi muda untuk cinta ke lingkungan kita seperti memilah sampah sehingga zero waste, mudah mudahkan ikhtiar kecil ini untuk bumi kita, jadi warisan untuk generasi masa depan yang hijau, dan asri,” ucap Putri.
Putri memastikan PAN bakal terus mengedepankan transparansi, akuntabilitas, serta keberpihakan pada isu pendidikan, lingkungan, dan keterlibatan generasi muda.
“Kritik dari pelajar adalah energi positif agar DPR semakin transparan dan aspiratif. Kami percaya suara anak muda menentukan masa depan Indonesia,” jelas Putri.
“PAN siap menjadi rumah bagi generasi muda untuk bersama mewujudkan Indonesia yang lebih adil, hijau, dan demokratis,” sambungnya.
Terakhir, Putri pun turut meminta maaf kalau ada tindakan dari F-PAN yang tidak berkenan.
“Dari lubuk hati terdalam saya minta maaf, tapi tidak berhenti di maaf saja, melainkan aksi nyata. Kami harus transparan, aspiratif, dan terbuka terhadap kritik,” ungkap Putri.
Sementara itu, dalam audiensi ini, para pelajar menyampaikan sejumlah aspirasi penting yang menjadi perhatian generasi muda. Ikatan Pelajar Putri NU Qotrun Nada menekankan isu pelajar tidak hanya terbatas pada tuntutan politik seperti ’17+8′ tetapi juga mencakup persoalan pendidikan, lingkungan, hingga kehidupan masyarakat kecil seperti nelayan dan petani.
“Perlunya tokoh perempuan dengan pendekatan keibuan untuk menguatkan isu pendidikan di ruang publik,” kata Nada.
Ketua Umum IPM Riandy Prawita Putra turut menyampaikan sejumlah aspirasi terkait pendampingan terhadap keluarga korban aksi beberapa waktu lalu hingga beasiswa tepat sasaran.
“Menyoroti beberapa hal diantaranya pendampingan dari Fraksi PAN untuk korban aksi, termasuk Affan dan keluarganya. Kemudian, beasiswa pendidikan yang lebih tepat sasaran, serta perhatian terhadap kegiatan belajar mengajar di Lapas Anak serta perluasan program pojok baca di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
(hnu/ega)