GOOGLE menghentikan sementara tools AI-nya menyusul skandal ketidakakuratan terkait penggambaran historis yang menimbulkan reaksi keras dari publik. Ini menjadi hambatan terbaru dalam upaya perusahaan milik Alphabet untuk mengejar pesaingnya OpenAI dan Microsoft.

    Google mulai menawarkan pembuatan gambar melalui model Gemini AI awal bulan ini, namun selama beberapa hari terakhir beberapa pengguna di media sosial telah menandai bahwa model tersebut mengembalikan gambar historis yang terkadang tidak akurat. Awal pekan ini, Geimin AI menghasilkan gambar Viking, ksatria, tokoh-tokoh pendiri Amerika Serikat (AS), dan bahkan tentara Nazi dengan orang-orang dari ras berbeda.

    Program kecerdasan buatan belajar dari informasi yang tersedia, dan para peneliti telah memperingatkan bahwa AI cenderung menciptakan kembali rasisme, seksisme, dan bias lain dari penciptanya dan masyarakat pada umumnya.

    Dalam kasus ini, Google mungkin telah melakukan koreksi berlebihan dalam upayanya mengatasi diskriminasi, karena beberapa pengguna memberikan perintah demi perintah dalam upaya yang gagal untuk membuat AI membuat gambar orang kulit putih.

    “Kami menyadari bahwa Gemini menawarkan ketidakakuratan dalam beberapa penggambaran pembuatan gambar historis,” kata Google pada Rabu, (21/2/2024).

    Sejak peluncuran ChatGPT OpenAI pada November 2022, Google telah berlomba untuk memproduksi perangkat lunak AI yang menyaingi apa yang telah diperkenalkan oleh perusahaan yang didukung Microsoft.




    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya

    Ketika Google merilis chatbot AI generatif Bard setahun yang lalu, perusahaan tersebut telah membagikan informasi yang tidak akurat tentang gambar sebuah planet di luar tata surya bumi dalam sebuah video promosi, sehingga menyebabkan sahamnya merosot sebanyak 9%.

    Bard diganti namanya menjadi Gemini awal bulan ini dan Google meluncurkan paket berlangganan berbayar, yang dapat dipilih pengguna untuk kemampuan penalaran yang lebih baik dari model AI.

    “Konteks sejarah memiliki lebih banyak nuansa dan kami akan menyesuaikannya lebih lanjut untuk mengakomodasi hal tersebut,” kata Jack Krawczyk, Direktur Senior Produk Gemini di Google.



    Source link

    Share.