Jakarta

    Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Film, Musik, dan Seni kembali menggelar acara ‘Harmoni Zaman: Penyanyi Cilik Era 70-an dan 80-an’ guna melestarikan warisan budaya musik anak-anak Indonesia.

    Digelar di Binakarna Ballroom, Bidakara Hotel, Jakarta, acara ini menghadirkan lima penyanyi cilik legendaris, diantaranya Adi Bing Slamet, Chicha Koeswoyo; Vien Is Haryanto; Iyut Bing Slamet; dan Fitria Elvy Sukaesih.

    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengapresiasi kehadiran para penyanyi cilik legendaris. Ia mengungkapkan penyelenggaraan acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli lalu.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Harmoni Zaman yang sudah diselenggarakan sebanyak 4 kali oleh Kementerian Kebudayaan ini sebagai wujud penghargaan atas karya dan dedikasi para penyanyi bagi dunia musik Indonesia, termasuk para penyanyi cilik legendaris,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Selasa (29/7/2025).

    “Acara ini juga menjadi upaya kita bersama dalam memberi pengakuan atau acknowledgement kepada para musisi dari tahun 60-an, 70-an, 80-an, 90-an dan hingga kini. Mereka adalah aset bangsa kita atau national treasure yg berkontribusi besar dalam ekosistem musik dan pemajuan kebudayaan nasional,” tambah Fadli.

    Terkait lagu anak, Fadli menyampaikan lagu-lagu anak pada masa lalu sarat dengan pesan moral yang membentuk karakter dan nilai-nilai positif bagi anak-anak Indonesia. Menurutnya, lagu-lagu anak terdahulu merupakan bagian tak terpisahkan dari perjalanan budaya bangsa yang patut dijaga dan dilestarikan.

    Fadli pun berharap agar nantinya banyak bermunculan penyanyi dan pencipta lagu anak Indonesia. Ia juga menyampaikan akan terus memberikan ruang diskusi, dialog, dan apresiasi kepada para penyanyi legendaris Indonesia, salah satunya melalui Harmoni Zaman.

    Pada kesempatan tersebut, Fadli juga menyerahkan plakat kehormatan dan piagam penghargaan kepada para penyanyi cilik legendaris Indonesia yang telah tampil.

    “Semoga ke depan semakin banyak penyanyi cilik berbakat yang bermunculan, dan semakin banyak pula pencipta lagu yang menghadirkan karya-karya anak yang relevan dengan nafas dan semangat zamannya. Saya berharap kita semua dapat terus berkolaborasi dan bersinergi dalam menjaga keberlanjutan musik anak Indonesia,” pungkas Fadli.

    Sebagai informasi, acara Harmoni Zaman dibuka dengan penampilan anak-anak dari Sanggar Wonderkid yang membawakan lagu “Anak Indonesia Baru”.

    Acara ini juga menghadirkan penampilan spesial Adi Bing Slamet, Chicha Koeswoyo, Vien Is Haryanto, Iyut Bing Slamet, dan Fitria Elvy Sukaesih. Para legenda ini membawakan kembali sejumlah lagu anak legendaris yang pernah mewarnai masa kecil generasi terdahulu, seperti “Mama”, “Helly”, “Bebek-Bebekku”, “Getuk Lindri”, hingga “Kereta Kuda”.

    Seperti diketahui, mereka merupakan deretan penyanyi cilik di Indonesia pada era 1970-an hingga 1980-an. Melalui lagu-lagu populer seperti “Mak Inem Tukang Latah”, “Helly”, “Kupu-Kupu”, “Sakit Gigi”, “Scooby Doo” hingga “Si Kancil”, mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai pendidikan bagi anak Indonesia.

    Turut hadir dalam acara ini, beberapa artis, musisi, dan seniman senior, diantaranya Addie MS, Dewa Budjana, hingga Komeng. Sementara itu, hadir mendampingi Menteri, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; Inspektur Jenderal Kebudayaan Fryda Lucyana; serta Direktur Film, Musik, dan Seni, Syaifullah.

    (akn/ega)



    Source link

    Share.