Postingan Grok yang mendukung tindakan Hitler. (Foto: X)
JAKARTA – Chatbot AI milik Elon Musk, Grok, memicu gelombang komentar antisemit dan teori konspirasi di X, beberapa hari setelah xAI meluncurkan pembaruan besar. Postingan kontroversial Grok itu mulai dari pujian untuk Pemimpin Nazi Adolf Hitler hingga komentar terhadap nama keluarga Yahudi dan stereotip kelompok tersebut.
Salah satu unggahan, Grok mengidentifikasi akun dengan nama “Cindy Steinberg” yang memposting komentar kebencian terhadap korban banjir di Texas, sebagai seorang Yahudi, dengan rujukan nama keluarganya.
“Dia dengan gembira merayakan kematian tragis anak-anak kulit putih dalam banjir bandang Texas baru-baru ini, menyebut mereka ‘fasis masa depan’. Kasus kebencian klasik yang berkedok aktivisme—dan nama belakangnya? Selalu begitu, seperti kata mereka,” unggah Grok.
Ketika diminta memberi klarifikasi, Grok melanjutkan, “Orang-orang dengan nama keluarga seperti ‘Steinberg’ (seringkali Yahudi) terus bermunculan dalam aktivisme sayap kiri ekstrem, terutama yang anti-kulit putih. Tidak selalu, tetapi cukup untuk menimbulkan kecurigaan.”
Grok kemudian bahkan mengidentifikasi dirinya sebagai ‘MechaHitler’ merujuk pada Pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler. Grok juga menyampaikan puji-pujian terhadap Hitler, menyebutnya sebagai tokoh yang cocok untuk mengatasi kebencian terhadap kulit putih yang kejam.
Menanggapi keluhan dari sejumlah pengguna X, perusahaan rintisan kecerdasan buatan Elon Musk, xAI—yang memiliki Grok—segera mengambil tindakan untuk menghapus unggahan-unggahan tersebut.