Jakarta -
Kawasan Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), dikabarkan banyak pekerja seks komersial (PSK). Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengatakan prostitusi di lingkungan dan sekitar IKN sudah ditertibkan.
Kabar ini berawal dari Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara memantau praktik prostitusi online atau daring di sekitar wilayah IKN. Satpol PP menerima laporan soal adanya prostitusi online ini dari masyarakat.
“Ada laporan praktik prostitusi di sekitar wilayah IKN disampaikan masyarakat dan pemerintah desa setempat,” ujar Kepala Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara Bagenda Ali, dilansir Antara, Minggu (25/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satpol PP menindaklanjuti laporan masyarakat dan pemerintah desa di Kecamatan Sepaku, wilayah administratif Penajam Paser Utara yang masuk wilayah IKN. Satpol PP setempat terus melakukan pengawasan dan penertiban di sekitar kawasan IKN.
“Kami sudah lakukan pantauan sejak tiga bulan lalu terkait laporan adanya praktik prostitusi di sekitar wilayah IKN,” jelasnya.
Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkejut mendengar laporan banyaknya PSK di kawasan IKN. Cak Imin mengaku akan mengecek informasi tersebut.
“Waduh, masa iya (banyak PSK)?” kata Cak Imin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/7).
Cak Imin mengatakan maraknya PSK di IKN merupakan hal yang gawat. Ketum PKB itu menegaskan akan mengecek langsung ke lokasi.
“Waduh, gawat, gawat, gawat, kok bisa gawat gitu, wah ini harus dicek ini, harus dicek,” ujarnya.
Otorita Jamin Tak Ada Lagi PSK di IKN
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono (tengah). (Dok. Otorita IKN)
|
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan tak ada lagi PSK di IKN. Basuki mengatakan pihaknya segera bertindak jika masih ada PSK.
Basuki menjelaskan PSK yang dikejar oleh Satpol PP berada di wilayah Kecamatan Sepaku. Wilayah kecamatan itu berada 3 kilometer dari area IKN.
“Jadi memang bukan di IKN-nya bos. Kalau di IKN-nya nggak, itu di daerah Sepaku, di kecamatan Sepaku waktu itu yang sekarang sudah berkembang,” kata Basuki usai rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7).
Basuki mengatakan Satpol PP dan polisi menertibkan warung diduga tempat prostitusi saat Ramadan. Sebanyak 8 warung remang-remang ditertibkan.
“Ada delapan warung yang kami selesaikan waktu itu. Kalau yang ada yang online sekarang ternyata itu recycle informasinya. Sebelumnya itu ada, nah sekarang di-recycle,” ujarnya.
Kemudian, Basuki mengatakan Satpol PP dan polisi terus melakukan operasi penertiban di IKN. Basuki mengatakan informasi adanya PSK di IKN hanya berita lama.
“Makanya itu informasi itu, bukan kami menutup-nutupi, nggak ada. Kalau emang ada ya pasti kami tindak. Tapi kalau saya laporan dari deputi kami, itu recycle. Tapi kalau ada pasti kita tindak,” ujarnya.
Basuki juga mengatakan tak ada pegawai sipil negara yang ikut terjaring dalam penertiban PSK. Namun, dia tak dapat memastikan untuk pekerja konstruksi.
“Kalau dari ASN Otorita nggak ada. Kalau ASN otorita nggak ada. Tapi yang para pekerja konstruksi tadi ada 20 ribu, ya. Saya tidak ber-prejudice clean semua, kan juga nggak,” ujarnya.
Halaman 2 dari 2
(rfs/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini