JAKARTA – Sebuah mesin yang dikembangkan sekelompok ilmuwan di UT Southwestern Medical Center berhasil menjaga otak tetap hidup meski berada di luar kepala. Keberhasilan ini menjadi sebuah gebrakan baru dalam dunia medis.

Sistem yang baru dikembangkan ini memungkinkan otak diisolasi dari seluruh tubuh menggunakan pompa buatan super canggih yang menjaga suplai darah. Dengan begitu, otak tetap bisa hidup meski berada di luar kepala.

Untuk meniru sirkulasi sebenarnya, perangkat ini dapat secara halus mengubah komposisi darah dan menyesuaikan alirannya berdasarkan berbagai variabel, termasuk tekanan darah, volume, suhu, oksigenasi, dan nutrisi.

Hal ini dimungkinkan melalui algoritma terkomputerisasi yang mengawasi tekanan darah, aliran, denyut nadi, dan faktor lainnya.

Dalam uji coba yang dilakukan, para ilmuwan menggunakan otak babi peternakan domestik (Sus scrofa domesticus). Setelah terhubung ke perangkat, aktivitas otak dipantau menggunakan elektrokortikografi berkelanjutan dan rekaman elektroda kedalaman otak.

Menurut para peneliti, hanya ada sedikit atau tidak ada perubahan dalam aktivitas otak dan pengukuran lainnya hingga lima jam setelah otak diisolasi dari bagian tubuh. Temuan ini menjadi sangat berharga di bidang medis.




Follow Berita Okezone di Google News


Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Metode baru ini memungkinkan penelitian yang berfokus pada otak yang tidak bergantung pada tubuh, memungkinkan kita menjawab pertanyaan fisiologis dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata Dr Juan Pascual, penulis studi tersebut dan Profesor Neurologi, Pediatri, dan Fisiologi di UT Southwestern dalam sebuah pernyataan yang dilansir IFL Science.

Para ilmuwan rencananya akan menggunakan alat ini untuk mempelajari efek gula darah rendah pada otak. Hal ini seringkali sulit untuk dipelajari karena tubuh dapat mengkompensasi sebagian gula darah rendah dengan mengubah metabolisme, yang kemudian mengubah otak.

Para ilmuwan juga tertarik untuk menggunakan perangkat ini sebagai sistem bypass kardiopulmoner atau mesin jantung-paru yang menjaga aliran darah selama operasi jantung dan transplantasi. Dr Pascual mengatakan perangkat ini telah dipatenkan untuk menguji efektivitasnya untuk tugas lain.



Source link

Share.