“Jauh lebih penting adalah mencegah hal serupa terjadi di masa mendatang. Dinas Pendidikan langsung mengambil sejumlah langkah mitigasi yang diperlukan,” kata Kepala Dinas Informatika, Statistik dan Persandian (Kadis Kominfotik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin dalam keterangan tertulis yang diterima RMOL di Jakarta, Sabtu, 8 November 2025.
Ia mengatakan hingga Sabtu sore, masih ada 28 orang dirawat. Menurutnya, berkat gerak cepat semua pihak, semua korban sudah ditangani pihak medis.
Berdasarkan informasi dari portal resmi Provinsi DKI Jakarta, data Dinas Kesehatan menyebutkan total korban ledakan sebanyak 93 pada Jumat malam.
Dari total tersebut, 28 pasien disebutkan sempat menjalani rawat inap, sementara 65 lainnya menjalani rawat jalan atau sudah boleh pulang.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Ani Ruspitawati mengungkapkan Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih menjadi fasilitas kesehatan yang paling banyak menangani korban ledakan SMAN 72.
Rumah sakit tersebut menangani 39 pasien, dengan rincian 13 pasien dirawat inap dan 26 pasien telah pulang.
Rumah sakit lain yang menangani korban ledakan adalah Rumah Sakit Yarsi. Rumah sakit ini menangani 15 pasien, di mana 14 di antaranya sempat dirawat inap.

