Menurut Anggota DPD asal Sumatera Barat Irman Gusman, proyek besar ini merupakan jawaban atas keluhan para pengelola dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang selama ini kerap mengalami kendala dalam kontinuitas pasokan bahan pangan, terutama telur dan daging ayam.
“Ketika saya kunjungan kerja ke daerah pemilihan dan meninjau dapur MBG, banyak pengelola SPPG yang menyampaikan keluhan terkait pasokan telur dan daging ayam. Karena itu, investasi besar di sektor ini sangat tepat dan strategis,” ujar Irman dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Minggu, 9 November 2025.
Ia menilai pembangunan peternakan ayam secara terintegrasi akan memberikan dampak ganda terhadap ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan investasi yang digulirkan secara merata, proyek ini berpotensi menciptakan multiplier effect besar terhadap sektor tenaga kerja dan rantai pasok lokal.
“Bayangkan, dengan total rencana investasi mencapai Rp371 triliun di seluruh sektor pertanian dan turunannya, jika proyek ini dibangun di sekitar 580 kabupaten/kota, dampaknya terhadap penciptaan lapangan kerja dan kebangkitan ekonomi lokal akan masif,” ungkapnya.
Mantan Ketua DPD itu juga menekankan agar pelaksanaan proyek dijalankan secara transparan, berkeadilan, dan berpihak kepada masyarakat kecil. Menurutnya, manfaat program harus dirasakan langsung oleh petani, peternak, serta pelaku UMKM di daerah.
“Kita ingin program ini tidak hanya menjadi proyek investasi besar, tapi juga menjadi tonggak kemandirian pangan nasional yang melibatkan rakyat sebagai pelaku utama, dan kunci sukses keberhasilan program MBG,” tegasnya.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya menyampaikan bahwa pendanaan proyek peternakan ayam nasional akan bersumber dari Danantara.
Amran menjelaskan, proyek peternakan ayam terintegrasi ini merupakan bagian dari program hilirisasi sektor pertanian, pangan, perkebunan, hortikultura, dan peternakan yang disepakati dalam rapat finalisasi lintas kementerian.
Langkah tersebut diambil untuk memastikan ketersediaan pasokan ayam dan telur saat program MBG berjalan penuh di seluruh Indonesia. Pembangunan tahap awal akan difokuskan di wilayah yang masih mengalami kekurangan pasokan bahan pangan hewani.

