Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Gantikan Yann Sommer, Inter Tertarik Datangkan Emiliano Martínez

    November 24, 2025

    Polisi Pernah Ikut Pemilu 1955

    November 24, 2025

    Bolehkan Kirim Sticker Doa di WhatsApp? Ini Penjelasannya : Okezone Muslim

    November 24, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Satu Tahun Prabowo, Transisi Energi Nasional Belum Optimal

    Satu Tahun Prabowo, Transisi Energi Nasional Belum Optimal

    PewartaIDBy PewartaIDNovember 10, 2025No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Meskipun pemerintah telah menegaskan komitmen terhadap transisi energi dan penanganan iklim dalam forum-forum internasional seperti KTT G20 Brasil 2024 dan COP30 Brasil 2025, namun langkah implementatif di dalam negeri dinilai masih belum optimal.


    Sebagai respons terhadap situasi tersebut, Energy Transition Policy Development Forum (ETP Forum) — yang terdiri atas Climateworks Centre, Centre for Policy Development (CPD), Institute for Essential Services Reform (IESR), International Institute for Sustainable Development (IISD), Indonesia Research Institute for Decarbonization (IRID), dan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) — menyampaikan rekomendasi kebijakan
    serta prioritas strategis untuk memperkuat arah transisi energi nasional.

    Forum ini menyampaikan bahwa pada paruh pertama tahun 2025, bauran energi terbarukan nasional mencapai 16,6 persen, disertai tambahan kapasitas pembangkit listrik bersih sebesar 876,5 MW, atau meningkat 15,46 persen dari tahun sebelumnya. 

    “Namun, capaian tersebut masih belum memadai untuk memenuhi target Persetujuan Paris. Dalam APBN 2026, pemerintah mengalokasikan Rp402,4 triliun untuk ketahanan energi, dengan porsi Rp37,5 triliun untuk pengembangan energi terbarukan,” kata Senior Consultant di The Purnomo Yusgiantoro Center, Farida Zed dalam media briefing tahunan di Purnomo Yusgiantoro Center, Senin 10 Nevember 2025.

    Masalah utama yang mengemuka mencakup subsidi energi berbasis komoditas, ketimpangan penerima manfaat, serta stagnasi investasi energi bersih. Selain itu, penjualan kendaraan listrik menurun pasca penghapusan insentif, sementara peta jalan penghentian PLTU batu bara belum memiliki kejelasan. 

    Untuk itu, ETP Forum mendorong dan merekomendasikan dilakukannya pergeseran subsidi komoditas menjadi subsidi langsung berbasis penerima manfaat dengan menggunakan Data Tunggal Subsidi Energi Nasional (DTSEN). Penghematan subsidi diharapkan dialihkan untuk investasi energi bersih serta pembangunan jaringan listrik mikro dan off-grid berbasis komunitas di wilayah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T).

    ETP Forum juga mendorong dilakukannya reformasi kelembagaan energi yang bertujuan untuk memisahkan secara tegas fungsi regulator dan operator bisnis, guna memperkuat transparansi dan menarik investor. Forum juga mengusulkan pembentukan Satuan Tugas Transisi Energi di bawah Presiden untuk memastikan koordinasi lintas sektor berjalan efektif.

    Salain itu, ETP Forum mendesak pembaruan target energi dalam KEN, RUKN, dan RUPTL agar sejalan dengan visi Presiden Prabowo menuju 100 persen energi terbarukan pada 2040. Pemerintah juga perlu menggandakan efisiensi energi, memperkuat riset dan pengembangan teknologi bersih seperti baterai transportasi publik, hidrogen hijau, dan amonia sebagai bahan bakar alternatif, serta mengevaluasi insentif kendaraan listrik secara berkelanjutan.

    ETP Forum juga menekankan pentingnya penerapan standar ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam sektor hilirisasi mineral kritis untuk mencegah kerusakan lingkungan. Selain itu, kebijakan energi harus mengintegrasikan Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) serta mengembangkan kerangka transisi berkeadilan (Just Transition Framework) agar kelompok rentan dan pekerja terdampak tetap terlindungi.





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Polisi Pernah Ikut Pemilu 1955

    November 24, 2025

    Direktur Utama GoTo Patrick Walujo Mundur, Struktur Kepemimpinan Dirombak

    November 24, 2025

    Gibran Tekankan Keadilan Global dalam Pemanfaatan AI di Sesi ke-3 KTT G20

    November 24, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Gantikan Yann Sommer, Inter Tertarik Datangkan Emiliano Martínez

    Berita Olahraga November 24, 2025

    Ligaolahraga.com -Berita Liga Italia: Inter Milan sedang mempertimbangkan langkah untuk merekrut bintang Aston Villa, Emiliano…

    Polisi Pernah Ikut Pemilu 1955

    November 24, 2025

    Bolehkan Kirim Sticker Doa di WhatsApp? Ini Penjelasannya : Okezone Muslim

    November 24, 2025

    Ethan Ampadu Ungkap Sebab Kekalahan Leeds dari Aston Villa

    November 24, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Gantikan Yann Sommer, Inter Tertarik Datangkan Emiliano Martínez

    November 24, 2025

    Polisi Pernah Ikut Pemilu 1955

    November 24, 2025

    Bolehkan Kirim Sticker Doa di WhatsApp? Ini Penjelasannya : Okezone Muslim

    November 24, 2025

    Ethan Ampadu Ungkap Sebab Kekalahan Leeds dari Aston Villa

    November 24, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.