Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Anthony Gordon Comeback, Newcastle Siap Tempur di Markas Marseille

    November 25, 2025

    Menghormati Guru yang Menjaga Integritas

    November 25, 2025

    Sinopsis Sinetron Mencintai Ipar Sendiri Episode 14, Hanya di RCTI : Okezone Celebrity

    November 25, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Teknologi»Demul Larang Hukuman Fisik ke Siswa Buntut Kasus Guru Tampar Murid

    Demul Larang Hukuman Fisik ke Siswa Buntut Kasus Guru Tampar Murid

    PewartaIDBy PewartaIDNovember 13, 2025No Comments2 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Bandung, CNN Indonesia —

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang melarang guru memberikan hukuman fisik kepada siswa di sekolah.

    Dalam surat tersebut ditegaskan bahwa setiap bentuk sanksi terhadap pelanggaran siswa harus berorientasi pada pembelajaran, bukan kekerasan fisik.

    Kebijakan ini diterbitkan menyusul perselisihan antara orang tua siswa dan seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Subang. Orang tua murid tersebut tidak menerima tindakan guru yang menampar anaknya sebagai bentuk hukuman.



    ADVERTISEMENT


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Kalau anak salah, cukup berikan hukuman yang mendidik, seperti membersihkan halaman, mengecat tembok, membersihkan kaca, atau mengelola sampah. Hukuman fisik tidak boleh dilakukan karena berisiko hukum,” ujar Dedi Mulyadi dalam siaran pers yang dirilis Diskominfo Jabar, Kamis (13/11).

    Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menambahkan bahwa surat edaran tersebut telah disusun dan didistribusikan ke seluruh satuan pendidikan.





    Larangan ini berlaku bagi seluruh jenjang pendidikan – mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK), hingga Madrasah Aliyah (MA) di bawah naungan Kementerian Agama.

    Menurut Herman, pendekatan disiplin kepada siswa harus diubah dari yang semula berbasis hukuman menjadi pembinaan yang edukatif dan berkarakter.

    “Penyelesaian masalah anak-anak harus dilakukan secara edukatif. Tujuannya menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru. Kalau pun ada hukuman, harus bersifat mendidik, bukan menyakiti,” ujarnya.

    Ia menilai, kebijakan ini juga penting untuk pembentukan karakter anak di era digital ketika pengaruh media sosial semakin kuat.

    “Anak-anak sekarang punya dinamika yang khas. Pendekatannya tidak bisa keras, tapi harus pedagogis. Kalau tidak diedukasi dengan baik, pengaruh media sosial bisa lebih kuat daripada nasihat guru atau orang tua,” kata Herman.

    Herman juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, pemerintah, orang tua, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat, aman, dan berkarakter.

    (csr/wis)


    [Gambas:Video CNN]





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Puan Respons Kasus Alvaro: Darurat Kekerasan Anak

    November 25, 2025

    Jalan Lintas Sumatera Sipirok-Taput Lumpuh Akibat Longsor, Macet Total

    November 25, 2025

    Warga Baduy Dilarang Jualan Madu di Jakarta untuk Sementara

    November 25, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Anthony Gordon Comeback, Newcastle Siap Tempur di Markas Marseille

    Berita Olahraga November 25, 2025

    Ligaolahraga.com -Berita Liga Champions: Newcastle United mendapat suntikan kekuatan penting jelang laga krusial melawan Marseille…

    Menghormati Guru yang Menjaga Integritas

    November 25, 2025

    Sinopsis Sinetron Mencintai Ipar Sendiri Episode 14, Hanya di RCTI : Okezone Celebrity

    November 25, 2025

    Schlotterbeck Bingung Pilih Klub? Jonathan Tah Siap Jadi Teman Curhatnya

    November 25, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Anthony Gordon Comeback, Newcastle Siap Tempur di Markas Marseille

    November 25, 2025

    Menghormati Guru yang Menjaga Integritas

    November 25, 2025

    Sinopsis Sinetron Mencintai Ipar Sendiri Episode 14, Hanya di RCTI : Okezone Celebrity

    November 25, 2025

    Schlotterbeck Bingung Pilih Klub? Jonathan Tah Siap Jadi Teman Curhatnya

    November 25, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.