Kemitraan panjang dan berpengaruh antara Stephen Curry dan Under Armour secara resmi berakhir, menandai pergeseran besar dalam lanskap sepatu basket NBA dan masa depan merek pribadi Curry yang terus berkembang pesat.
Setelah 12–13 tahun kolaborasi—tergantung pada jadwal rilis—bintang Golden State Warriors dan perusahaan pakaian olahraga berbasis di Baltimore tersebut secara bersama-sama mengumumkan bahwa mereka akan berpisah, memungkinkan Curry Brand beroperasi sebagai entitas independen.
Perpisahan ini menandai akhir dari hubungan yang dimulai pada 2013, saat Curry secara mengejutkan meninggalkan Nike untuk bergabung dengan Under Armour.
Saat itu, langkah tersebut dianggap sebagai kejutan besar di industri pakaian olahraga, karena Curry masih beberapa musim lagi untuk menjadi MVP dua kali dan mengubah Warriors menjadi dinasti global.
Keyakinan awal Under Armour padanya terbukti krusial.
Dalam berbagai pernyataan, Stephen Curry menekankan kepercayaan yang diberikan perusahaan kepadanya dan kebebasan kreatif yang diberikan untuk membangun sesuatu di luar lini tanda tangan biasa.
“Under Armour percaya pada saya di awal karier saya dan memberi saya ruang untuk membangun sesuatu yang jauh lebih besar dan berdampak daripada sekadar sepatu,” kata Curry dalam beberapa rilis. “Saya akan selalu bersyukur atas itu.”
Berdasarkan perjanjian pemisahan, Under Armour masih akan merilis Curry 13 pada Februari 2026—bersama dengan varian warna tambahan dan pakaian hingga Oktober 2026—tetapi merek tersebut tidak lagi terikat dengan Curry Brand setelah itu.
Ini menandai bab terakhir dari era di mana Curry tidak hanya meluncurkan lini signature yang sukses namun juga menjadi Presiden Curry Brand, mengawasi ekspansi ke inisiatif olahraga remaja, investasi komunitas, dan sepatu berorientasi kinerja.
Curry Brand, yang diluncurkan pada 2020 dan meniru struktur Jordan Brand di bawah Nike, kini akan bergerak secara independen dan bebas mencari mitra ritel eksklusif baru.
Perubahan ini juga menempatkan Curry sendiri dalam apa yang disebut analis sebagai “sneaker free agency”, memberinya kebebasan untuk mengenakan merek lain selama setahun ke depan sambil mengevaluasi kesepakatan jangka panjang baru.
Pendiri dan CEO Under Armour, Kevin Plank, mengucapkan terima kasih yang mendalam atas kontribusi Curry bagi perusahaan.
Ia menyoroti peran Stephen Curry tidak hanya sebagai wajah merek, tetapi juga sebagai pemimpin strategis yang membantu membangun kredibilitas, pengaruh komunitas, dan produk kinerja kelas atas.
Plank juga mencatat bahwa perusahaan kini memperketat fokusnya pada merek inti Under Armour di tengah periode keuangan yang menantang.
Selama setahun terakhir, Under Armour menghadapi penurunan tajam nilai saham—turun hampir 50 persen—dan sedang merestrukturisasi arah strategisnya.
“Bagi Stephen, ini waktu yang tepat untuk membiarkan apa yang kami ciptakan berkembang sesuai keinginannya,” kata Plank. “Kami akan selalu berterima kasih atas apa yang dia bawa ke tim UA.”
Bagi Stephen Curry, transisi ini mewakili fase baru ketimbang akhir. Dia berulang kali menekankan bahwa misi Curry Brand—mendukung pemuda, komunitas yang kurang terlayani, dan generasi berikutnya pemain basket—tetap tidak berubah.
Faktanya, dia mengatakan misi tersebut semakin kuat.
“Apa yang Curry Brand wakili, apa yang saya wakili, dan komitmen saya terhadap misi tersebut tidak akan pernah berubah,” kata Curry. “Saya antusias dengan masa depan yang berfokus pada pertumbuhan agresif dan komitmen berkelanjutan untuk mendukung generasi berikutnya.”
Keluarnya Stephen Curry dari Under Armour menandai salah satu pergeseran paling signifikan dalam budaya sepatu olahraga modern.
Sebagai salah satu atlet paling berpengaruh di eranya—baik di lapangan maupun di pasar—langkah selanjutnya tidak hanya akan membentuk arah Curry Brand tetapi juga menimbulkan gelombang di industri pakaian olahraga global.
Artikel Tag: stephen curry
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/stephen-curry-bercerai-dengan-under-armour-tandai-era-baru-curry-brand
