Sejumlah pakar menilai temuan ini patut diapresiasi, namun tetap harus melalui uji kelayakan yang ketat sebelum diproduksi dan digunakan secara massal.
Pakar energi Universitas Islam Riau (UIR), Ira Herawati, mengatakan Bobibos merupakan “angin segar” bagi upaya pemenuhan kebutuhan energi nasional.
Meski demikian, ia menegaskan inovasi tersebut harus dibuktikan efektivitasnya oleh lembaga kredibel agar tidak menimbulkan dampak lanjutan yang lebih besar.
“Mungkin untuk jangka pendek bisa menjawab, tapi jangka panjang setelah itu, seperti apa?” kata Ira dalam keterangannya, Sabtu 15 November 2025.
Ira menilai langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang melakukan uji laboratorium sudah tepat. Setelah uji lab rampung, produk dapat mengantongi paten dan memberi kepastian keamanan sebelum dijual.
“Uji lab ini bukan tidak mematahkan ya semangat anak bangsa untuk berkontribusi secara penelitian, penemuan, dan segala macam. Itu kita perlu bantu apresiasi, memberikan paten yang bagus kepada mereka,” katanya.
Bobibos yang diklaim memiliki RON 98 disebut dapat menjadi solusi energi ramah lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru di pedesaan.
Namun pemerintah belum memberikan penilaian apa pun sebelum hasil kajian teknis selesai.

