Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Penampilan Impresif Leandro Trossard Menuai Sanjungan dari Arteta

    November 24, 2025

    Dinamika PBNU Murni Pertarungan Elite Internal

    November 24, 2025

    Kapolda-Kapolres se-Indonesia Kumpul di Brimob Bogor, Ada Apa? : Okezone News

    November 24, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Teknologi»Dualisme Keraton Surakarta, Ada 2 Raja Bergelar Pakubowono XIV

    Dualisme Keraton Surakarta, Ada 2 Raja Bergelar Pakubowono XIV

    PewartaIDBy PewartaIDNovember 16, 2025No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Jakarta, CNN Indonesia —

    Takhta Keraton Surakarta Hadiningrat terbagi dua, seperti pada dua dekade lalu. Keraton tersebut saat ini memiliki dua orang yang saling klaim bergelar Pakubuwono XIV setelah ayah mereka, Pakubuwono XIII, meninggal dunia.

    Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram atau Gusti Purbaya dilantik menjadi Raja Keraton Surakarta atau Pakubowono XIV pada Sabtu (15/11).



    ADVERTISEMENT


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Purbaya naik takhta lewat upacara Jumenengan Dalem Nata Binayangkare. Lewat upacara adat tersebut, putra bungsu mendiang Pakubuwono XIII itu mengucapkan sumpah jabatannya di Bangsal Manguntur Tangkil yang berada di Kompleks Siti Hinggil, Keraton Surakarta Hadiningrat.

    Upacara tersebut menjadi tindak lanjut dari Gusti Purbaya yang berstatus putra mahkota mengesahkan diri sebagai penerus ayahnya di depan jenazah Pakubuwono XIII pada Rabu (5/11).





    “Saya, menjabat sebagai Sri Susuhunan di Keraton Surakarta Hadiningrat dengan sebutan Sampeyan Dalem Ingkang Susuhunan Kanjeng Susuhunan Senopati ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama kang Jumeneng Kaping 14,” kata Purbaya mengawali sabdanya, Sabtu (15/11).

    SISKS Pakubuwono XIV mengucapkan tiga janji. Ia berikrar akan menjalankan kepemimpinan berdasarkan syariat Islam dan paugeran (hukum) adat di Keraton Surakarta dengan segenap kemampuannya secara adil.

    “Kedua, saya akan mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan lahir batin, dan berbakti kepada negara,” lanjutnya.

    Ia juga bersumpah akan melestarikan budaya Jawa peninggalan dinasti Mataram Islam, khususnya raja-raja Keraton Surakarta.

    Namun saudara Purbaya dari beda ibu, yakni KGPH Mangkubumi, juga mengaku sebagai pewaris takhta kerajaan versi keluarga besar keraton berdasarkan aturan adat. Putra tertua Pakubuwono XIII tersebut juga mengklaim diri sebagai SISKS Pakubuwono XIV.

    Klaim tersebut didasarkan karena beberapa adik mendiang Pakubuwono XIII merasa tidak pernah diajak bicara soal suksesi. Mereka akhirnya mengadakan pertemuan di Sasana Handrawina, Kamis (13/11).

    Pertemuan yang digawangi KG Panembahan Agung Tedjowulan itu turut mengundang anak-anak Pakubuwono XIII. Namun dari enam anaknya, hanya Mangkubumi dan adiknya, Gusti Putri Purmaningrum, yang ikut hadir.

    Dalam pertemuan tersebut, Mangkubumi dinobatkan sebagai Pangeran Pati alias calon raja dengan gelar KGP Adipati Anom Amangkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram. Lima belas menit kemudian, ia diantik menjadi Raja Keraton Surakarta dengan gelar SISKS Pakubuwono XIV.

    “Setelah meninggalnya SISKS Pakubuwana XIII, saya KGPAA Amangkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram ke-7, mulai hari ini, Kamis Wage 22 Jumadil Awal, tahun Dal, 1959 atau 13 November 2025 mewarisi takhta kerajaan menggantikan mendiang ayah, dengan julukan SISKS Pakubuwono XIV,” kata Mangkubumi kala itu.

    Kondisi tersebut makin mempertegas ada dualisme di keraton Surakarta yang pernah terjadi pada 2004, yakni ketika KGPH Hangabehi dan KGPH Tejowulan saling klaim sebagai Pakubuwono XIII.

    Mendiang KGPH Hangabehi merupakan anak dari Pakubuwono XII, sementara KGPH Tejowulan adalah adik dari Pakubuwono XII. Takhta diklaim dua pihak lantaran Pakubuwono XII tidak memiliki permaisuri meskipun memiliki anak laki-laki.

    (lyd/end)


    [Gambas:Video CNN]






    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Belum Ada Tersangka di Kasus Balita Meninggal Penuh Luka di Bandung

    November 24, 2025

    Reuni Akbar 212 Kembali Digelar di Monas, Panitia Undang Prabowo

    November 24, 2025

    Gunung Semeru Hembuskan Asap Putih Setinggi 1.000 Meter dari Puncak

    November 24, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Penampilan Impresif Leandro Trossard Menuai Sanjungan dari Arteta

    Berita Olahraga November 24, 2025

    Ligaolahraga.com -Berita Liga Inggris: Manajer Arsenal, Mikel Arteta, memuji peran besar Leandro Trossard dalam kemenangan…

    Dinamika PBNU Murni Pertarungan Elite Internal

    November 24, 2025

    Kapolda-Kapolres se-Indonesia Kumpul di Brimob Bogor, Ada Apa? : Okezone News

    November 24, 2025

    Belum Ada Tersangka di Kasus Balita Meninggal Penuh Luka di Bandung

    November 24, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Penampilan Impresif Leandro Trossard Menuai Sanjungan dari Arteta

    November 24, 2025

    Dinamika PBNU Murni Pertarungan Elite Internal

    November 24, 2025

    Kapolda-Kapolres se-Indonesia Kumpul di Brimob Bogor, Ada Apa? : Okezone News

    November 24, 2025

    Belum Ada Tersangka di Kasus Balita Meninggal Penuh Luka di Bandung

    November 24, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.