Demonstran berkumpul untuk menyuarakan ketidakpuasan atas kebijakan-kebijakan Presiden AS, Donald Trump. Antara lain aturan imigrasi berupa larangan perjalanan, pemisahan keluarga, dan pembatasan suaka yang dianggap diskriminatif.
Kritik juga diarahkan pada kebijakan ekonomi berupa kenaikan biaya bagi konsumen dan pelaku usaha AS tanpa memulihkan manufaktur seperti yang dijanjikan.
Sorotan publik terhadap kasus Jeffrey Epstein ikut memperburuk citra Trump, memicu gelombang penolakan yang lebih keras. Peserta aksi, Jim Ready mengatakan bahwa protes ini baru tahap awal dari rangkaian demonstrasi.
“Acara ini menandai yang pertama dari serangkaian demonstrasi yang direncanakan,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Minggu, 16 November 2025.
Tak hanya menyuarakan aspirasi, demo tersebut juga diwarnai dengan pemasangan pita kuning bertuliskan Crime Scene Do Not Cross di area pagar White House.
Demonstran bahkan mengancam akan melakukan aksi serupa pada 17 November dan 24 November 2025.

