Petinju kelas berat Inggris yang sedang naik daun, Moses Itauma, mengatakan bahwa pertarungannya yang akan datang dengan petinju Amerika Jermaine Franklin Jr adalah “sebuah kesempatan sempurna”.
Ini kesempatannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masih mengganjal tentang dominasi awalnya dan untuk “membungkam beberapa orang.”
Moses Itauma (13-0, 11 KO), yang dianggap sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di dunia tinju, akan kembali bertarung pada 24 Januari di Manchester, yang banyak dianggap sebagai ujian terberat dan paling berarti baginya hingga saat ini.
Franklin (23-2, 15 KO) membawa pengalaman level atas yang jauh lebih banyak daripada lawan-lawan Itauma sebelumnya.
Petinju Amerika berusia 31 tahun ini telah bertarung hingga ronde terakhir melawan mantan penantang gelar dunia Dillian Whyte dan Anthony Joshua, membuktikan ketangguhan, daya tahan, dan kemampuannya untuk bertarung di level tinggi.
Sifat-sifat tersebut menjadikannya ujian yang ideal bagi Itauma, yang 13 kemenangan pertamanya datang begitu cepat sehingga penggemar dan analis masih bertanya-tanya bagaimana dia akan merespons saat dihadapkan pada tantangan yang lebih berat.
Hanya dua lawan yang berhasil melawannya hingga ronde kedua — statistik yang mengesankan namun belum pasti.
Moses Itauma, yang baru berusia 20 tahun, bersemangat untuk menjawab keraguan tersebut secara langsung. Setelah dijadwalkan bertarung pada Desember yang akhirnya batal, ia hanya bertarung tiga ronde pada 2025.
Bagi seorang petinju yang perkembangan kariernya bergantung pada menit-menit di ring, ketahanan Franklin menawarkan ujian yang tepat yang ia idamkan.
“Franklin, pertarungan hebat, petarung hebat,” kata Itauma dalam konferensi pers Senin. “Alasan mengapa semua orang merasa ini pertarungan sempurna untuk saya adalah karena apa yang dia lakukan dengan baik, ada tanda tanya dalam karier saya. Saya yakin pertarungan ini terbaik untuk perkembangan saya. Bukan hanya itu, saya akhirnya bisa membungkam beberapa orang.”
Namun, Moses Itauma mengakui bahwa Franklin mungkin tidak bertahan cukup lama untuk memberikan ronde-ronde tambahan yang diharapkan para penggemar.
“Mungkin tidak akan sampai ke sana,” katanya. “Dan jika sampai ke sana, maka pertanyaan-pertanyaan itu akhirnya terjawab. Kalian hanya perlu menunggu, menyaksikan, dan melihat.”
Meskipun baru dua setengah tahun di kancah profesional, Itauma mengatakan dia merasa lebih berpengalaman dari rekornya, didorong oleh etos kerja yang tak kenal lelah dan keinginan konstan untuk tetap di gym.
Dia menyambut pertarungan melawan Franklin begitu diusulkan.
“Dia di sini untuk memberi saya beberapa ronde, tapi dia di sini untuk menang,” kata Itauma. “Saya harus memenuhi ekspektasi tinggi itu.”
Franklin, yang baru saja meraih kemenangan yang menghidupkan kembali kariernya atas Ivan Dychko dalam acara pendamping Terence Crawford–Canelo Álvarez pada September lalu, menegaskan bahwa dia tidak datang ke Manchester untuk menjadi batu loncatan.
“Dunia akan mengatakan seberapa hebat saya sebagai petinju, jenis talenta yang saya miliki, potensi apa yang saya miliki, dan apa yang masih bisa saya lakukan,” katanya.
Bagi Moses Itauma, pertarungan ini mewakili momen kritis — kesempatan untuk membuktikan apakah hype seputar harapan berat badan Inggris berikutnya benar-benar beralasan.
Bagi Franklin, ini adalah kesempatan untuk menggagalkan salah satu prospek paling dibicarakan dalam olahraga ini dan merebut kembali momentum di panggung dunia. Taruhannya tidak bisa lebih tinggi.
Artikel Tag: Moses Itauma
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/moses-itauma-lawan-jermaine-franklin-jr-jadi-kesempatan-bungkam-kritikus
