Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent ditutup di 63,38 Dolar AS per barel atau turun 0,2 persen, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) AS turun menjadi 59,14 Dolar AS per barel, melemah 0,5 persen.
Kedua patokan harga minyak itu sebenarnya sempat naik di awal sesi perdagangan karena laporan penurunan stok minyak mentah AS, yang lebih besar dari perkiraan. Data Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan bahwa stok minyak mentah turun 3,4 juta barel dalam seminggu, jauh di bawah proyeksi analis.
Namun, kabar mengenai proposal damai AS-Rusia kembali menekan sentimen pasar. Usulan tersebut mencakup penyerahan sebagian wilayah Ukraina kepada Rusia serta pengurangan kekuatan militer Ukraina, dua hal yang sebelumnya ditolak keras oleh Presiden Volodymyr Zelensky. Meski begitu, Zelensky mengatakan akan mempelajarinya lebih lanjut dan berdiskusi dengan AS.
Analis menilai sikap Zelensky yang tidak langsung menolak proposal itu mengejutkan pasar. Selain itu, pelaku pasar juga menunggu apakah sanksi baru AS terhadap perusahaan minyak Rusia, seperti Rosneft dan Lukoil, akan tetap berlaku mulai Jumat. Jika proses damai menunjukkan kemajuan, sanksi tersebut berpotensi ditunda.
Sementara itu, kenaikan stok bensin dan distilat di AS memberi sinyal bahwa konsumsi bahan bakar mulai melambat, sehingga ikut menekan harga minyak.

