Hal ini disampaikan papar Menkop, saat membuka acara Musyawarah Wilayah Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) wilayah Jawa Tengah di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Jumat, 21 November 2025.
“Oleh karena itu, arah eksistensi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ke depan didorong bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan banyak pelaku usaha, seperti koperasi yang sudah eksisting, BUMDes, warung-warung rakyat, hingga pasar tradisional,” ungkapnya.
Di acara yang dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Ketua Umum Dekopin Bambang Haryadi, dan Ketua Dekopinwil Jawa Tengah Andang Wahyu Triyanto, Menkop menjabarkan rencana menjadikan Ikopin University menjadi Badan Layanan Umum (BLU).
“Tujuannya, agar kita bisa serius mencetak kader-kader koperasi yang baik dan modern,” kata Ferry.
Terlebih lagi, koperasi nanti bakal memiliki dan mengelola sekitar 80 ribu lebih outlet atau gerai ritel di seluruh Indonesia. Dengan begitu, Menkop berharap produk-produk yang ada di gerai ritel Kopdes Merah Putih sebaiknya bisa diproduksi koperasi sendiri.
“Memang, tidak semua barang bisa diproduksi koperasi. Maka, hal itu kita bisa kolaborasikan dengan pihak lain, atau bekerja sama dengan swasta,” katanya.
Intinya, Ferry ingin mendorong koperasi-koperasi yang ada mulai berpikir tentang bagaimana memproduksi, membangun manufaktur, hingga membangun pabrik-pabrik. Dia merujuk banyaknya aneka produk UMKM yang sebenarnya bisa dikembangkan. Namun, pelaku UMKM itu jangan menjadi usaha perorangan atau sektor informal.
“Mereka harus berubah menjadi sektor formal dan memiliki badan usaha. Dan badan usaha yang cocok untuk pengembangan produk UMKM adalah koperasi,” terang Menkop.

