Turut hadir Sekretaris Jenderal KP2MI Komjen Pol Dr. Dwiyono, Kepala BP3MI Jawa Barat Kombes Pol Mulia Nugraha, Walikota Sukabumi H. Ayep Zaki, serta Rektor Universitas Nasional Pasim Prof. Dr. H. Armai Arief.
Mukhtarudin menyatakan, peresmian ini merupakan tindak lanjut langsung dari audiensi sebelumnya dengan Rektor Unas Pasim di Kantor KP2MI beberapa waktu lalu.
“Hari ini kita langsung wujudkan dalam bentuk MoU dan PKS agar terbentuk ekosistem yang terintegrasi antara pemerintah dan perguruan tinggi,” ujar Mukhtarudin dalam keterangan yang dikutip redaksi, Jumat, 21 November 2025.
Mukhtarudin menegaskan, kerja sama ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan KP2MI sebagai salah satu leading sector penyedia lapangan kerja berkualitas.
Apalagi, lanjut Mukhtarudin, transformasi dari Badan menjadi Kementerian juga menjadi bukti keseriusan pemerintahan Prabowo Subianto dalam melindungi dan meningkatkan kualitas pekerja migran Indonesia.
“Kita bergeser dari penempatan pekerja low-skill ke middle-high skill, terutama di sektor welder, hospitality, care-giver, dengan penguasaan bahasa asing yang mumpuni,” tegasnya.
Sementara itu, Walikota Sukabumi H. Ayep Zaki mengungkapkan kebanggaannya atas kehadiran Menteri Mukhtarudin. Ia menyebut saat ini terdapat sekitar 15.000 pengangguran dari total 370.000 penduduk Sukabumi.
“Dengan 17 perguruan tinggi yang ada, kami akan ‘keroyokan’ mengatasi pengangguran. PasimGo Migran Center ini salah satu jawaban nyata,” kata Ayep Zaki.
Ia juga berjanji akan mengaktifkan kembali Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang selama hampir satu dasawarsa tidak beroperasi. “Tanggal 2 bulan depan saya akan menghadap Pak Menteri untuk mengaktifkan kembali BLK tersebut,” ungkapnya.
Lebih jauh, Ayep Zaki menargetkan dalam 5–10 tahun ke depan Sukabumi menjadi kota dengan tingkat pengangguran terendah di Indonesia, termasuk membuka peluang kerja bagi penyandang disabilitas dan warga tanpa ijazah formal. Ia berharap Sukabumi menjadi Kota Bercahaya, bagian dari perjuangan mewujudkan Indonesia sejahtera, adil, dan makmur.
Rektor Unas Pasim Prof. Armai Arief menambahkan, pusat pelatihan ini akan memasifkan pengajaran bahasa Jerman dan Jepang, serta segera menindaklanjuti arahan Menteri untuk menambah bahasa Italia.
“Kami sangat bersyukur Pak Menteri mendukung penuh sehingga anak-anak yang kami latih nantinya bisa bekerja dengan layak dan biaya pelatihan setelah mereka sukses,” ujar Armai.
Dengan diresmikannya PasimGo Migran Center, Sukabumi kini memiliki pusat pelatihan pekerja migran berkualitas tinggi yang terintegrasi dengan kebijakan nasional, sekaligus menjadi salah satu solusi strategis menekan angka pengangguran dan kemiskinan di tingkat lokal maupun nasional.

