Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Bantu Newcastle Kalahkan Man City, Harvey Barnes Mengaku Hepi

    November 24, 2025

    Indonesia Perlu Maritimisasi

    November 24, 2025

    IMA 2025, Menggali Potensi Ekonomi Luar Biasa dari Museum : Okezone News

    November 23, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Realisasi Penerimaan Pajak Turun 3,8 Persen

    Realisasi Penerimaan Pajak Turun 3,8 Persen

    PewartaIDBy PewartaIDNovember 21, 2025No Comments2 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    “Masih di bawah capaian tahun lalu,” ujarnya, dalam paparan APBN KiTA di Jakarta, dikutip redaksi di Jakarta, Jumat 21 November 2025.


    Yang paling menekan adalah PPh Badan, yang merosot hampir dua digit, yaitu turun 9,6 persen menjadi Rp237,56 triliun. 

    “PPh Orang Pribadi dan PPh 21 juga tertekan dengan penurunan 12,8 persen,” jelas Suahasil.



    Kelompok PPh Final, PPh 22, dan PPh 26 relatif stabil dengan penurunan tipis 0,1 persen, sementara PPN dan PPnBM melemah 10,3 persen akibat lonjakan restitusi pada Oktober. 

    “Ada restitusi yang cukup tinggi bulan ini,” kata Suahasil.

    Satu-satunya titik terang datang dari kelompok pajak lainnya yang justru tumbuh 42,3 persen menjadi Rp197,61 triliun. Namun kenaikan ini belum cukup kuat untuk menahan penurunan besar di pos-pos utama.

    Tekanan pada penerimaan berimbas langsung pada kesehatan APBN. Hingga 31 Oktober, defisit melebar menjadi Rp479,7 triliun, atau 2,02 persen PDB, naik cukup tajam dibanding September yang masih Rp371,5 triliun. Jika dibandingkan tahun lalu, lonjakannya semakin terasa: defisit Oktober 2024 berada di angka Rp309,1 triliun.

    Akar masalah adalah pendapatan negara yang melambat sementara belanja tetap berjalan. Total pendapatan hingga Oktober hanya mencapai Rp2.113,3 triliun, sedangkan belanja negara telah menyentuh Rp2.593 triliun, dengan belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.879,6 triliun.

    Tahun fiskal 2025 memasuki fase krusial dengan penerimaan yang melemah dan belanja yang terus bergulir. Hal ini menuntut strategi penyesuaian yang lebih cermat agar APBN tetap terkendali.





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Indonesia Perlu Maritimisasi

    November 24, 2025

    UMKM Diserbu Pembeli

    November 23, 2025

    Eks Dirut ASDP Divonis 4,5 Tahun Meski Tak Terima Uang, Kok Bisa?

    November 23, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Bantu Newcastle Kalahkan Man City, Harvey Barnes Mengaku Hepi

    Berita Olahraga November 24, 2025

    Ligaolahraga.com -Berita Liga Inggris: Penyerang Newcastle United, Harvey Barnes, mengaku sangat bahagia setelah ia menjadi…

    Indonesia Perlu Maritimisasi

    November 24, 2025

    IMA 2025, Menggali Potensi Ekonomi Luar Biasa dari Museum : Okezone News

    November 23, 2025

    Erupsi Besar Gunung Semeru hingga Bukti Asli Ijazah Asrul Sani

    November 23, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Bantu Newcastle Kalahkan Man City, Harvey Barnes Mengaku Hepi

    November 24, 2025

    Indonesia Perlu Maritimisasi

    November 24, 2025

    IMA 2025, Menggali Potensi Ekonomi Luar Biasa dari Museum : Okezone News

    November 23, 2025

    Erupsi Besar Gunung Semeru hingga Bukti Asli Ijazah Asrul Sani

    November 23, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.