Ia menilai tren ini masih akan berlanjut hingga akhir November 2025.
“Ini kan belum habis bulannya ya. Saya duga sih akan ada yang balikin lagi beberapa (K/L), sampai akhir November (2025) kita monitor,” kata Purbaya dalam Konferensi Pers APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Kamis 20 November 2025.
Sebelumnya, Purbaya mengungkap ada K/L yang sudah mengembalikan anggaran senilai Rp3,5 triliun. Ia tetap menutup rapat identitas K/L tersebut.
Ia menjelaskan bahwa dana tak terserap tersebut tidak akan dibiarkan mengendap. Purbaya menyiapkan dua opsi untuk memanfaatkan anggaran yang dikembalikan.
“Rencananya, ya kita lihat ada enggak yang bisa spend lebih cepat nanti kalau di November–Desember (2025). Kalau Desember bisa spend, ya kita salurkan ke sana,” ujarnya.
“Tapi kalau enggak, ya kita gunakan untuk mengurangi defisit anggaran kita supaya lebih terkendali,” sambung Purbaya.
Per 31 Oktober 2025, posisi APBN sendiri tercatat defisit Rp479,7 triliun atau 2,02 persen dari produk domestik bruto (PDB). Kondisi ini berasal dari pendapatan negara yang baru mencapai Rp2.113,3 triliun, sementara belanja sudah menembus Rp2.593 triliun.

