Putusan itu diumumkan di Madrid pada Kamis 20 November 2025. Pengadilan menjatuhkan larangan jabatan selama dua tahun, denda €7.200, dan ganti rugi €10.000.
Kasus ini memicu kembali ketegangan politik antara pemerintah sayap kiri Perdana Menteri Pedro Sánchez dan oposisi sayap kanan.
Oposisi menuntut tanggung jawab langsung dari Sánchez atas kasus tersebut.
“Sánchez harus meminta maaf kepada rakyat Spanyol, mengundurkan diri, dan menggelar pemilu, secara berurutan,” ujar Ester Muñoz dari Partai Rakyat, dikutip dari Reuters, Sabtu, 22 November 2025.
Pemerintah menilai putusan itu tidak tepat, namun tetap menghormatinya dan segera memproses pengangkatan Jaksa Agung baru.
Sejumlah politisi kiri menilai hukuman tersebut sarat kepentingan politik.
Kasus ini bermula pada Maret 2024, ketika Kejaksaan Agung mengeluarkan siaran pers yang menyebut González Amador meminta kesepakatan plea setelah terbukti menghindari pajak €350.951.
Dokumen itu diterbitkan untuk mengoreksi laporan media yang salah.
González Amador kemudian melaporkan García Ortiz atas dugaan pelanggaran privasi.
Meski dituding membocorkan informasi kepada pers, persidangan tidak menemukan bukti langsung yang mengaitkannya sebagai sumber.

