Ketua Presidium Sidang Munas IX, Royke Turang, menyatakan bahwa keputusan aklamasi tersebut merupakan manifestasi kedewasaan organisasi dalam berdemokrasi. Menurutnya, tradisi bermusyawarah adalah roh yang selalu dijunjung tinggi oleh IARMI dalam setiap pengambilan keputusan strategis.
“Keputusan ini lahir dari tradisi kuat organisasi dengan selalu menyelesaikan masalah melalui forum musyawarah mufakat. Ini bentuk kesadaran bersama bahwa IARMI harus tetap solid dan bersatu,” ujar Royke.
Ia menjelaskan bahwa proses sidang berjalan dinamis karena terdapat dua kandidat ketua umum, yakni Bahrullah Akbar dan Safrizal ZA, yang saat ini menjabat sebagai Dirjen Administrasi Wilayah Kemendagri. Perdebatan antardelegasi membuat presidium beberapa kali menskors sidang untuk memberi ruang konsolidasi serta dialog tertutup antarpihak.
“Sidang kami skor agar setiap pihak punya ruang menyampaikan pandangan dengan tenang, tanpa tekanan, dan tetap dalam suasana kekeluargaan,” kata Royke.
Sebelum memasuki agenda pemilihan, sidang mendengarkan dan membahas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) DPN IARMI periode sebelumnya.
“Alhamdulillah, melalui pandangan umum seluruh delegasi, laporan tersebut diterima secara bulat,” kata Royke.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPN IARMI demisioner, Ahmad Riza Patria, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan delegasi terhadap kepemimpinan sebelumnya.
“Alhamdulillah, penerimaan ini menjadi bukti bahwa kepengurusan sebelumnya berjalan baik. Tentu masih banyak kekurangan, dan semoga kepengurusan ke depan dapat lebih baik menakhodai IARMI dalam pengabdian kepada bangsa dan negara,” ujar Riza.

