Dalam gelaran pasar murah di Kantor Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Sabtu, 22 November 2025, Khofifah menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan instrumen efektif untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, terutama menjelang Nataru saat permintaan masyarakat meningkat.
“Intervensi seperti ini harus terus dilakukan agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan harga kebutuhan pokok stabil. Kegiatan pasar murah ini bukan kompetitornya pasar tradisional, tetapi sebagai upaya pengendalian stabilisasi harga dan inflasi,” ujar Khofifah dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu, 23 November 2025.
Pada gelaran pasar murah di Beji, sejumlah komoditas disediakan dengan harga sangat terjangkau, jauh di bawah harga pasar. Antara lain Beras Premium Rp14.000/kg, Beras Medium Rp11.000/kg, MinyaKita Rp13.000/liter, Gula Pasir Rp14.000/kg, Tepung Terigu Rp10.000/kg, Telur Ayam Ras Rp22.000/pack, Bawang Putih Sinco Rp6.000/250 gr, Bawang Merah Rp7.000/250 gr dan Daging Ayam Ras Rp30.000/pack
Selain menjamin keterjangkauan harga, Khofifah juga menggerakkan penguatan ekonomi lokal dengan membeli dan mengajak warga menjual dan membeli produk-produk UKM asal Pasuruan.
Berbagai produk makanan olahan, kerajinan, hingga kebutuhan rumah tangga buatan pelaku UKM tampak diborong Khofifah untuk kemudian dibagikan kembali kepada masyarakat sekitar.
Tidak hanya fokus pada stabilisasi harga, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan intervensi gizi sebagai bagian dari percepatan penanganan stunting.
Khofifah secara khusus membagikan telur gratis kepada ibu hamil dan ibu dengan balita, selaras dengan gerakan konsumsi protein hewani yang selama ini ia dorong di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur.
“Untuk anak-anak dan ibu hamil, harapannya ini bisa berseiring dengan pengendalian potensi stunting. Itu sudah sejak lama kita lakukan di setiap pasar murah,” tandas Khofifah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Iwan, menambahkan bahwa operasi pasar dan pasar murah akan terus digelar secara berkala di berbagai daerah, terutama wilayah yang mengalami tekanan harga.
“Sesuai arahan Ibu Gubernur Khofifah, kami melakukan monitoring harian harga komoditas. Ketika ada gejolak, intervensi langsung kami turunkan sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga dan beban kebutuhan mereka bisa lebih ringan,” terangnya.

