Muzani menyampaikan, dalam pertemuan bersama Syekh Al-Khudori keduanya membahas pelaksanaan ibadah haji, utamanya soal jamaah asal Indonesia.
“Salah satu yang disampaikan adalah bahwa beliau sangat mengapresiasi terhadap jemaah haji dan jemaah umrah Indonesia yang sangat tertib, taat, dan mengikuti aturan,” kata Muzani dalam keterangan tertulis, Senin 24 November 2025.
Muzani menambahkan dari pertemuan itu, didapati beberapa kesepakatan dalam memperkuat pendidikan Islam di Madinah bagi warga negara Indonesia.
Selain itu, sambungnya, pihak Masjid Nabawi membuka peluang kerja sama dalam bentuk transfer pengetahuan pengelolaan masjid, mencakup kebersihan, tata motif arsitektur, dan manajemen pengelolaan jemaah.
Dalam pertemuan tersebut, Muzani menyampaikan kebutuhan untuk menambah kajian Islam berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi. Saat ini, hanya satu kajian resmi dalam bahasa Indonesia, sedangkan jumlah jemaah, mahasiswa, dan masyarakat Indonesia di Madinah terus meningkat.
Muzani mengatakan pihak Masjid Nabawi menerima usulan tersebut dan sedang mempelajari kemungkinan penambahannya.
“Kajian-kajian Islam di Madinah yang selama ini baru satu kajian Islam berbahasa Indonesia, mungkin akan ditambah untuk kajian-kajian Islam dalam bahasa Indonesia,” pungkasnya.

