Berita MotoGP: Keberhasilan Felipe Massa membuka kembali kasus kontroversial F1 musim 2008 memicu sorotan besar di dunia balap. Banyak pihak menilai langkah Massa dapat menjadi hal baru yang berpotensi memengaruhi kasus perseteruan Valentino Rossi dan Marc Marquez pada MotoGP 2015.
Keputusan Pengadilan Tinggi London yang mengabulkan permohonan Felipe Massa untuk melanjutkan sidang kasus “Crashgate” 2008 kembali mengguncang dunia balap internasional. Massa, mantan pebalap Ferrari, menilai insiden Singapura 2008 merampas peluangnya meraih gelar juara dunia Formula 1 yang akhirnya jatuh ke tangan Lewis Hamilton. Setelah hampir dua dekade berlalu, pengakuan mengejutkan Bernie Ecclestone membuka jalan baru bagi Massa untuk menuntut keadilan.
Kontroversi berawal pada GP Singapura 2008 ketika Nelson Piquet Jr secara sengaja menabrakkan mobil Renault sesuai instruksi tim demi memberi keuntungan strategis kepada rekan setimnya, Fernando Alonso. Dalam balapan itu, Massa kehilangan posisi terdepan akibat kesalahan pit stop yang membuat selang bahan bakar tersangkut. Hamilton akhirnya finis ketiga dan mengumpulkan poin krusial untuk mengunci gelar dengan selisih 1 poin saja.
Masalahnya mencuat kembali setelah Ecclestone mengungkap dalam biografi “Lucky” yang terbit 2023 bahwa FIA sebenarnya mengetahui dugaan manipulasi sejak awal musim, namun memilih tidak bertindak demi melindungi citra olahraga. Pengakuan ini dinilai sebagai bukti baru yang cukup kuat, hingga Pengadilan Tinggi London pada 20 November 2025 menyetujui sidang lanjutan yang dapat digelar awal tahun depan.
Meski demikian, hakim Robert Maurice Jay menegaskan bahwa proses hukum ini tidak akan mengubah catatan resmi juara dunia F1 2008. Massa tidak mencari gelar, melainkan keadilan serta kompensasi finansial sebesar 64 juta poundsterling atas kerugian karier yang ia klaim alami. “Saya melakukannya untuk olahraga, untuk menunjukkan bahwa manipulasi tidak boleh menjadi bagian dari F1,” ujarnya.
Keberhasilan Massa membuka kembali kasus bersejarah ini memicu perbandingan dengan kontroversi besar lain yang masih membekas di dunia balap, salah satunya insiden “Sepang Clash” pada MotoGP 2015. Saat itu, Valentino Rossi menuduh Marc Marquez membantu Jorge Lorenzo dalam perebutan gelar dunia sehingga memicu kontak fisik di lintasan. Rossi pun dihukum start dari posisi paling belakang pada seri penutup di Valencia dan akhirnya gagal menjadi juara dunia dengan selisih lima poin.
Rossi sempat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga, namun ditolak karena kurang bukti kuat. Banyak pengamat kini menilai bahwa apa yang dilakukan Massa dapat menjadi gambaran baru bahwa kasus lama pun bisa dibuka kembali jika disertai bukti yang jelas, pengakuan resmi, dan kerugian yang dapat dibuktikan.
Namun demikian, peluang kasus Rossi 2015 dibawa kembali ke ranah hukum tetap kecil karena membutuhkan bukti baru yang setara dengan pengakuan Ecclestone. Pada akhirnya, langkah Massa menjadi pengingat bahwa dunia olahraga tidak sepenuhnya steril dari permainan politik dan keputusan kontroversial. Seperti pepatah tua yang kembali mencuat lewat kasus ini, mulutmu adalah harimaumu.
Artikel Tag: Valentino Rossi, Marc Marquez, MotoGP 2025
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/kasus-f1-ini-menang-praperadilan-drama-rossi-marquez-ikut-terbongkar

