Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Kabupaten Klaten menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana dan Peralatan Tahun 2025 di Alun-Alun Klaten, Jumat (7/11). Agenda ini menjadi momentum penting untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana di musim penghujan serta meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
Apel diikuti jajaran Forkopimda Klaten, BPBD, TNI-Polri, relawan kebencanaan, dan unsur masyarakat yang selama ini terlibat dalam penanggulangan bencana.
Dalam amanatnya, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menekankan dua hal utama, yakni kesiapan peralatan dan kekuatan relawan sebagai garda depan mitigasi bencana.
“Hari ini kita bersama Forkopimda dan seluruh stakeholder di Kabupaten Klaten melaksanakan apel kesiapsiagaan bencana sekaligus mengecek peralatan yang kita miliki. Harapannya, di musim penghujan yang sudah datang ini, Klaten bisa lebih siap dan tanggap,” tutur Hamenang dalam keterangannya dikutip Senin (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, peningkatan aktivitas Gunung Merapi menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Oleh karena itu, apel kesiapsiagaan juga menjadi momentum untuk memastikan semua peralatan dalam kondisi baik dan siap digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Kita lihat eskalasi Gunung Merapi mulai meningkat, sudah ada guguran lava. Maka dari itu, kegiatan ini penting untuk memastikan seluruh peralatan dalam kondisi siap. Semoga dengan kesiapan ini, penanganan bencana bisa dilakukan dengan cepat dan korban dapat diminimalkan,” lanjutnya.
Hamenang mengapresiasi kekompakan dan jumlah relawan di Kabupaten Klaten, karena termasuk terbanyak di tingkat nasional.
Ia menilai hal itu menjadi kekuatan besar dalam menghadapi potensi bencana, mengingat Klaten merupakan daerah rawan bencana dengan risiko vulkanik, hidrologi, dan sesar geologis.
“Alhamdulillah, relawan di Klaten ini luar biasa banyak dan kompak. Ini penting karena Klaten memang daerah rawan bencana kita punya Gunung Merapi yang aktif, banyak aliran sungai yang bermuara ke Bengawan Solo, dan lempengan sesar di bawah kita. Maka kolaborasi TNI, Polri, relawan, dan masyarakat menjadi kunci,” ujar Hamenang.
Selain memastikan kesiapan peralatan, Mas Hamenang berpesan agar para relawan terus melakukan edukasi dan sosialisasi kebencanaan kepada masyarakat di wilayah masing-masing.
“Saya minta agar para relawan bisa mensosialisasikan pemahaman dasar kepada masyarakat tentang apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Dengan begitu, korban dapat diminimalkan,” tegasnya.
Hamenang pun bersyukur seluruh peralatan dalam kondisi baik dan siap digunakan, namun tetap berencana menambah jumlah peralatan secara bertahap agar penanganan bencana bisa lebih cepat dan efektif di masa mendatang.
“Alhamdulillah, seluruh peralatan dalam kondisi bagus dan siap digunakan. Ke depan, kita akan berupaya menambah jumlah peralatan agar semakin siap menghadapi potensi bencana berskala besar,” pungkasnya.
Apel kesiapsiagaan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Klaten bersama seluruh elemen masyarakat untuk menjaga sinergitas dan memperkuat kesiapan menghadapi potensi bencana di wilayah Klaten.
(inh)

