Data BEI pada periode tersebut yang dikutip redaksi di Jakarta, Senin 24 November 205 menunjukkan bahwa gairah transaksi investor sedikit meredup selama sepekan:
Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) menyusut 8,4 persen menjadi Rp21,37 triliun per hari, turun dari Rp23,34 triliun pada pekan sebelumnya. Begitu juga dengan Rata-rata Volume Transaksi Harian yang terjun bebas hingga 27,2 persen, dari 53,95 miliar saham menjadi hanya 39,28 miliar saham per hari.
Rata-rata Frekuensi Transaksi Harian pada periode itu juga longsor 14 persen menjadi 2,32 juta kali transaksi, dibandingkan 2,7 juta kali pada pekan sebelumnya.
Berbanding terbalik dengan penurunan aktivitas transaksi, IHSG justru menunjukkan performa yang solid.
IHSG berhasil naik 0,52 persen dan ditutup di level 8.414 pada Jumat 21 November 2025, lebih tinggi dari 8.370 di pekan sebelumnya. Bahkan, pada Kamis 20 November 2025, IHSG sempat menyentuh All-Time High (ATH) di level fantastis 8.491.
Kenaikan IHSG ini mendorong nilai kapitalisasi pasar (market cap) BEI naik 0,49 persen menjadi Rp15.391 triliun, dari Rp15.316 triliun.
Di sisi lain, investor asing kembali melanjutkan tren jual bersih mereka pada Jumat, dengan nilai Rp26,32 miliar (di seluruh pasar). Secara kumulatif, total net foreign sell sepanjang tahun berjalan di BEI kini telah mencapai Rp50,32 triliun.

