Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membeberkan skema pengiriman usai rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 24 November 2025.
Ia menyebut jumlah pasukan yang disiapkan mencapai 20.000 personel. Proses perekrutan sudah berjalan melalui tes kesehatan, fisik, dan psikologi.
“Untuk rekrutmen pasukan, yang pertama adalah tes kesehatan. Tentunya memiliki kesehatan yang baik, kemudian juga fisik yang baik, psikologi juga,” katanya.
Agus menegaskan pengiriman tim pendahulu (Reccie) akan dilakukan begitu ada kepastian dari PBB. Tim ini akan memeriksa kondisi lapangan dan menentukan penempatan pasukan.
“Kemudian, apabila sudah ada kejelasan, kita akan kirim personel reccie ke sana,” ujarnya.
Struktur pasukan juga telah disiapkan. Kontingen nanti dipimpin jenderal bintang tiga dan dibagi menjadi tiga Brigade Komposit. Di bawahnya terdapat Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni Konstruksi, Batalyon Bantuan, serta elemen mekanis.
TNI juga menyiapkan unsur udara dan laut, termasuk helikopter, pesawat C-130 Hercules, serta dua kapal rumah sakit yang dilengkapi helikopter.
“Untuk kontingen Pasukan Pemelihara Perdamaian sudah tahap seleksi,” demikian Agus.

