Keyakinan ini menguat setelah Presiden Fed New York, John Williams, mengisyaratkan bahwa suku bunga AS dapat turun dalam waktu dekat tanpa mengganggu target inflasi. Menurut FedWatch Tool CME Group, spekulasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga Desember mencapai 79 persen.
Investor kini menunggu rilis data-data penting AS yang tertunda, seperti penjualan ritel, klaim pengangguran, dan indeks harga produsen. Para analis memperkirakan data ini akan cenderung lemah dengan inflasi yang tidak terlalu tinggi, kondisi yang positif untuk emas.
Perundingan damai antara AS dan Ukraina terkait perang Rusia juga menjadi faktor pendukung minat terhadap emas, meskipun pergerakan harganya diperkirakan Analis StoneX akan bertahan dalam kisaran 4.000 hingga 4.100 Dolar AS.
Harga emas spot: melonjak 1,2 persen menjadi 4.111,86 Dolar per ons pada penutupan perdagangan Senin 24 November 2025 waktu setempat atau Selasa dini hari WIB. Sementara emas berjangka AS ditutup naik 0,4 persen menjadi 4.094,2 Dolar AS per ons.
Harga logam mulia lainnya ikut melesat. Perak naik 1,7 persen menjadi 50,84 Dolar AS. Platinum melambung 2,3 persen menjadi 1.545,91. Paladium menguat 1,7 persen menjadi 1.398,21 Dolar AS.

