“Berbagai cara (dilakukan) untuk menjatuhkan Pertamina,” kata pakar komunikasi politik Emrus Sihombing kepada wartawan, dikutip Selasa 25 November 2025.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) ini menjelaskan, mafia migas menggunakan buzzer sebagai senjata opini untuk melemahkan posisi Pertamina di mata publik.
“Langkah tersebut dilakukan agar Pertamina dianggap gagal mengelola energi nasional,” kata Emrus.
Emrus menekankan pentingnya dukungan publik terhadap Pertamina di tengah situasi ini. Ia melihat bahwa perlawanan mafia migas akan terus terjadi selama Pertamina memperkuat tata kelola dan struktur pengendalian energi.
“Kita lawan mafia migas agar Pertamina maju,” kata Emrus.
Meski demikian, Emrus optimistis masyarakat kini lebih cerdas dan tidak mudah diprovokasi oleh opini negatif yang sengaja digencarkan untuk merusak citra Pertamina.
“Masyarakat juga tidak mau Pertamina kalah oleh perlawanan mafia migas,” kata Emrus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

