Mantan Menko Polhukam Mahfud MD yang merupakan NU kultural menyatakan sikap soal polemik yang terjadi dalam tubuh kepengurusan ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut.
“Menurut saya kenapa sih tinggal setahun (kepengurusan Yahya Cholil Staquf), sudah lah, lupakan itu semua, bersatu. Sekarang kembali, itu demi NU-nya. Kita malulah urusan tambang,” kata Mahfud dikutip dalam kanal YouTube pribadinya, Selasa malam, 25 November 2025.
Ia pun sudah mengonfirmasi kepada pihak internal bahwa polemik ini memang disebabkan karena urusan tambang.
“Saya sudah bicara ke dalam asal mulanya soal pengelolaan tambang. Konflik di dalam pengelolaan tambang, yang satu ingin ini, yang satu ingin itu,” tegasnya.
Cawapres 2024 ini lantas menjelaskan bahwa dirinya saat menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi pada 2012 memutus pembubaran BP Migas karena pengelolaan tambang di Indonesia penuh korupsi.
“Antara pengatur dan pelaksanaanya di lapangan itu sama, yang mengevaluasi sama. Korupsinya banyak sekali, sehingga BP Migas saya bubarkan,” pungkasnya.

