Kisah Sedih Ibu dan Bayi di Papua Meninggal Usai Ditolak 4 RS (Foto: Instagram)
JAKARTA – Kisah sedih seorang ibu dan bayi dalam kandungan meninggal usai ditolak empat Rumah Sakit (RS) di Papua. Peristiwa terjadi pada 16 November 2025, ibu bernama Irene Sokoy mengalami kontraksi di Kampung Kensio, Danau Sentani.
Nihilnya fasilitas kesehatan di kampung itu membuat keluarga membawa Irene menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari menggunakan speedboat. Adapun jarak antara Kampung Kensio dan RSUD Yowari sekitar 30 kilometer dengan estimasi waktu tempuh 40–50 menit.
Adik Irene Sokoy menceritakan, setibanya di RS Yowari pukul 15.00, mereka langsung melakukan pemeriksaan awal. Hasil pemeriksaan mencatat tensi ibu normal, detak jantung bayi stabil, dan pembukaan mencapai lima sentimeter. Perawat bilang semuanya masih normal.
Namun karena pembukaan tak berubah, Irene dipindahkan ke ruang bersalin untuk pemantauan lebih lanjut pada pukul 18.00 WIT. Di sana, perawat menghubungi dokter jaga untuk meminta arahan medis.
Dokter kemudian menyarankan pemberian obat perangsang untuk mempercepat proses persalinan. Keluarga diminta menebus resep obat di apotek rumah sakit. Ivan menyebut ada empat jenis obat perangsang yang diberikan.
“Ada empat jenis obat, yang pertama cairan, kedua antibiotik sama obat perangsang,” paparnya dilansir dari BBC.

