Medan, CNN Indonesia —
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dijadwalkan meninjau dampak banjir dan longsor di Kota Sibolga serta Kabupaten Tapanuli Tengah pada Kamis (27/11) menggunakan helikopter, namun rencana terpaksa ditunda akibat cuaca buruk di wilayah Medan sejak Rabu (26/11) malam.
Sekretaris BPBD Sumut, Herianto, menyebut kondisi hujan deras dan jarak pandang terbatas membuat helikopter belum bisa diterbangkan. Bobby sedianya berangkat sekitar pukul 11.00 WIB dari Lanud Soewondo, Kota Medan.
“Cuaca belum mendukung, jarak pandang sangat terbatas. Itu menjadi kendala utama,” ujar Herianto di Lanud Soewondo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggunaan helikopter dipilih karena akses darat menuju lokasi bencana terputus akibat longsor dan banjir. BPBD masih menunggu perkembangan cuaca untuk menjadwalkan ulang keberangkatan.
“Peninjauan tetap akan dilakukan, tetapi semua bergantung pada kondisi cuaca,” kata Herianto.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Erwin Hormansyah Harahap mengatakan gubernur telah menurunkan tim personel beserta peralatan evakuasi bencana.
Sebelumnya, gubernur disebut telah mengirim bantuan logistik untuk sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor.
“Personel BPBD juga telah dikirim ke lokasi bencana, beserta alat-alat yang dibutuhkan,” ujarnya.
Adapun peralatan yang dikirim untuk evakuasi dan penyelamatan berupa 4 unit perahu karet, 2 unit mesin perahu, 2 unit dongkrak angin, 2 unit genset, 6 unit pompa jinjing, 4 unit pompa kohler, 2 tenda pengungsi, 2 unit starlink, 2 unit chainsaw, dan 42 unit lampu lentera.
“BPBD Sumut juga telah menyiapkan bantuan paket senilai Rp60 juta beserta peralatan penanganan bencana,” paparnya.
Erwin juga mengungkapkan, Pemprov telah berkoordinasi dengan BNPB Republik Indonesia untuk bantuan dana siap pakai kepada kabupaten terdampak. Pemprov juga berkoordinasi dengan BUMN untuk bantuan pada masyarakat.
“Pemprov juga telah berkoordinasi dengan BUMN seperti Pertamina, Inalum, PLN, Antam untuk bantuan masyarakat yang terdampak,” ujar Erwin.
Sebelumnya, Pemprov Sumut melalui Dinas Sosial telah mengirim 1 ton minyak goreng, 500 kg gula putih, 500 kotak teh celup, 20 ribu bungkus mie instan dan 1.000 kaleng ikan sarden.
Saat ini, penyaluran masih dalam perjalanan dan masih ada kendala lantaran akses jalan yang masih belum bisa dilewati.
Cuaca ekstrem yang melanda Sumatera Utara (Sumut) memicu banjir dan longsor yang tersebar 12 kabupaten/kota. Hingga Kamis (27/11) data dari Polda Sumut tercatat total 212 orang menjadi korban, terdiri dari 43 orang meninggal dunia, 81 luka-luka, dan 88 lainnya masih dalam pencarian.
“Jumlah korban meninggal dunia 43 orang dan korban hilang 88 orang. Sementara itu, jumlah warga yang mengungsi mencapai 1.168 orang,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan, Kamis (27/11/2025).
Dia menyebutkan tercatat 221 kejadian bencana alam dengan rincian tanah longsor sebanyak 119 kejadian, banjir sebanyak 90 kejadian, pohon jatuh tumbang 10 kejadian dan angin puting beliung sebanyak 2 kejadian.
“Bencana alam tersebut tersebar di Kabupaten Mandailing Natal, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Serdangbedagai. Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Nias, Tapanuli Selatan, Humbahas, Padangsidimpuan, Kota Sibolga, Kabupaten Langkat,” jelasnya.
(fnr/wis)
[Gambas:Video CNN]

