Berita Badminton : Juara Australia Open yang baru dinobatkan, Lakshya Sen, mengatakan patah hati karena finis di posisi keempat di Olimpiade Paris menguras motivasinya dan menanam benih keraguan, tetapi fokus baru pada kondisi fisik dan kejernihan mental membantunya menyalakan kembali kecintaannya pada bulu tangkis.
Atlet berusia 24 tahun asal Almora mengalami masa sulit setelah kembali dari Paris, di mana ia nyaris meraih medali tahun lalu.
“Setelah Olimpiade, agak sulit bagi saya untuk kembali menemukan motivasi berlatih keras. Saya istirahat sejenak. Performa saya kurang baik,” ujar Lakshya kepada sejumlah media setelah tiba di rumah dari Sydney.
“Saya rasa banyak juga yang tersingkir di babak pertama. Banyak hal yang saya hadapi secara mental, saya masih berkompetisi di beberapa turnamen, tapi saya belum benar-benar 100 persen siap,” ujarnya.
“Kondisinya semakin memburuk ketika masalah punggung terus berlanjut selama pertandingan Singapura-Indonesia. “
“Ada beberapa masalah di sana-sini. Cederanya tidak parah, tetapi saya mengalami kejang punggung karena intensitas pertandingan yang tinggi atau beban di punggung,” tambahnya.
Lakshya Sen dirawat di rumah sakit dan kemudian mengunjungi Pusat Performa Atlet di Salzburg, Austria, untuk memperkuat area yang terdampak. Kelelahan fisik yang dialaminya juga disertai kelelahan mental.
“Ada banyak hal sepanjang tahun; ada banyak keraguan di benak saya. Dan banyak orang punya pendapat berbeda tentang latihan, tentang turnamen, tentang bermain. Saya pikir bagi saya, penting untuk membendung semuanya dan percaya pada diri sendiri… percaya pada diri sendiri bahwa Anda melakukan hal yang benar,” ujarnya.
Fokus pada proses, bukan hasil
Lakshya Sen mengatakan perubahan haluan dimulai ketika ia berhenti mengejar hasil dan malah berfokus pada detail-detail kecil dalam latihan. Staf pendukung yang stabil, termasuk pelatih mental Mon Brockman, membantunya mendapatkan kembali arah.
“Tahun lalu, saya hanya fokus pada hal-hal kecil dan tidak terlalu memikirkan hasilnya. Ketika saya mulai berlatih dengan pelatih mental saya (Mon Brockman dari Israel), saya pikir penting bagi saya untuk menemukan kembali motivasi itu. Saya pikir di suatu titik di tahun ini, saya bisa benar-benar fokus dan kembali berlatih penuh,” ujarnya.
Lakshya Sen mengatakan perubahan itu terjadi ketika ia menerima bahwa perbaikan akan memerlukan waktu.
“Lima bulan setelah Paris, kondisi saya sangat baik, tetapi sekali lagi, saya tidak tampil baik. Saya merasakan banyak tekanan atau beban dari beberapa kekalahan terakhir. Jadi, pada titik tertentu, saya harus benar-benar berpikir dan berpikir bahwa jika saya membutuhkan 20 turnamen lagi, saya siap melakukannya. Saya mundur selangkah dari itu dan mulai menikmati latihan, menikmati prosesnya lagi … Saya pikir secara mental itu adalah perubahan dari tidak terlalu mengkhawatirkan masa lalu atau masa depan,” tambahnya.
Pelatihan untuk menghindari penyelaman Meski pertahanan dirinya saat menyelam telah menjadi sorotan utama, Lakshya mengatakan ia sebenarnya berlatih untuk menghindarinya.
“Saya sebenarnya berlatih untuk melatih gerak kaki saya saat bertahan, di mana saya selalu berada di posisi yang tepat. Saya juga mengambil langkah yang tepat ke depan atau mungkin ke samping,” ujarnya.
“Tapi ada kalanya bola sudah melewati batas kemampuan saya, dan pada saat itu, rasanya sangat alami bagi saya. Saya berusaha meminimalkannya dan bermain dengan kaki saya. Jika saya harus bermain sangat lama dan melakukan hal-hal itu di usia 30, itu akan sangat sulit. Dan ada banyak kemungkinan cedera juga, seperti di lutut, tangan, atau bahu. Jadi, saat latihan, saya berusaha menghindari hal-hal itu dan tidak terlalu memaksakan diri,” tambahnya.
Lakshya Sen juga mengatakan bahwa ia telah berupaya memperluas kemampuan menembaknya agar tetap tidak terduga.
“Sudah hampir 3-4 tahun di sirkuit senior, dan orang-orang mulai membaca permainanmu. Pelatih saya (Yoo Yong Song) bilang kita harus menemukan sedikit variasi dari net. Mungkin lebih menahan tembakan. Jadi saya banyak berlatih teknik permainan… Saya tidak terlalu khawatir dengan taktik atau teknik saya. Jadi, saya hanya menyempurnakan beberapa hal. Kalau skill-nya sudah ada, itu tidak akan hilang,” jelas Lakshya.
Melihat ke depan
Berbicara tentang musim mendatang, Lakshya Sen berkata, “Kompetisinya sangat ketat, dan ada banyak pemain bagus. Saya mengikuti beberapa turnamen yang sangat bagus di sini pada paruh akhir tahun, jadi saya ingin melanjutkan momentum ini di tahun depan. Ada beberapa turnamen besar tahun depan, tetapi untuk saat ini, saya hanya fokus pada apa yang bisa saya lakukan dengan benar dalam beberapa bulan ke depan, blok latihan berikutnya yang saya miliki hingga Januari.”
“Jadi, di beberapa turnamen berikutnya, saya harap saya bisa terus seperti ini, hanya menjalani satu pertandingan pada satu waktu, dan tidak terlalu banyak berpikir,” tandasnya.
Artikel Tag: Lakshya Sen, India, olimpiade
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/lakshya-sen-kalah-di-olimpiade-berat-dan-butuh-mental-untuk-bangkit

