Berita Liga Italia: AC Milan berhasil mencatatkan delapan clean sheet musim ini bahkan sebelum memasuki akhir bulan November. Ini bukti nyata kerja keras Max Allegri.
Di laga besar, AC Milan hanya kebobolan satu gol, yakni dari penalti Kevin De Bruyne. Sementara saat melawan AS Roma, Inter Milan, Napoli, Bologna, dan Juventus, lini pertahanan rossoneri tidak tertembus.
Secara taktis, Milan menerapkan pusat gravitasi yang rendah, dengan rata-rata garis pertahanan 49,2 meter. Jarak antarlini tim juga sangat pendek, hanya 32,5 meter, yang secara alami menjaga kekompakan skuad agar tidak mudah ditembus.
Gaya Max Allegri adalah menunggu lawan. Ia mengundang tim lain untuk membuka celah, kemudian menyerang balik melalui skema serangan balik yang cepat dan mematikan. Ini adalah pilihan bermain yang pragmatis.
Rossoneri menempati posisi terakhir di Serie A dalam indeks PPDA, yang mengukur agresivitas menekan, menunjukkan pilihan taktis bertahan yang terencana dengan baik.
Saat tidak menguasai bola, formasi 3-5-2 Allegri bertransformasi menjadi 4-5-1. Transformasi ini secara efektif menciptakan struktur pertahanan yang lebih solid dan berlapis di lapangan.
Penyerang tengah, yang biasanya diisi Rafael Leao, akan mengganggu jalur umpan playmaker lawan. Langkah ini dilakukan untuk mengarahkan ke mana bola akan bergerak, bukan hanya sekadar menekan lawan.
Penyerang kedua, yakni Christian Pulisic, mundur ke garis tengah lapangan. Sementara itu, kedua full-back bergabung ke dalam lima bek di belakang, membentuk lapisan pertahanan yang dalam.
Artikel Tag: Max Allegri
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/max-allegri-bikin-milan-miliki-benteng-ganda-yang-tak-tertembus

