Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Partai Prima, Mayjen Purn. R. Gautama Wiranegara.
Dalam kesempatan tersebut, Gautama menjelaskan posisi politik Prima yang saat ini berada dalam kabinet Presiden Prabowo dan berfokus pada perjuangan melawan ideologi yang ia sebut ‘Serakahnomics’.
“Ini istilah yang dipopulerkan Presiden Prabowo, yang terdiri dari Imprealisme asing, oligarki dan birokrat korup,” ujar Gautama dalam keterangan tertulisnya yang dikutip redaksi di Jakarta, Kamis, 27 November 2025.
Dia menjelaskan, Prima dibangun atas dasar mendukung program kerakyatan yang dipopulerkan Presiden Prabowo, sebagai tonggak pembangunan Bangsa Indonesia.
“Partai PRIMA ini merupakan partai baru yang dideklarasikan pada 1 Juni 2021, yang dipersiapkan untuk mengikuti Pemilu 2024 dengan mengusung beberapa program-program kerakyatan. Kami selalu menggaungkan slogan Partainya Rakyat Biasa,” ujar Gautama.
Lebih lanjut ia juga menyebut Prima didirikan oleh beberapa organisasi massa dari berbagai lintas sektor, yakni Sektor Mahasiswa dari Liga mahasiswa Nasiona untuk Demokrasi (LMND), Sektor Buruh dari Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI), sektor petani dan nelayan dari Serikat Tani Nelayan (STN). Juga sektor kebudayaan seperti JAKER (Jaringan Kebudayaan Rakyat), dan SRMI (Solidaritas Rakyat Mandiri Indoensia).
“Beberapa organisasi massa ini berhimpun dan mendirikan alat politik alternatifnya sendiri,” ungkapnya. Ini karena menyadari bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan hajat hidup orang Indonesia itu diputuskan dalam sektor politik.
“Sampai hari ini sistem ekonomi-politik Indonesia masih dalam kungkungan Serakahnomics, sistem ini yang menjadi musuh kita dan harus dihancurkan,” demikian Gautama menambahkan.
Adapun perwakilan Partai Amanah Negara Malaysia yang hadir terdiri dari Ketua Partai Amanah Kedah, Asmirul Anuar Aris, Johar Abdullah dan Basir Haji Islmai.

