Berita Super League Indonesia: Beberapa keputusan kontroversial diambil oelh wasit pada laga Persib menghadapi Lion City Sailors. Bojan Hodak menuntut diterapkannya Video Assistant Referee (VAR) sejak fase grup.
Seperti diketahui, fase grup AFC Champions League Two belum menggunakan VAR. Teknologi ini baru akan diberlakukan ketika kompetisi sudah memasuki fase knockout, tepatnya pada babak 16 besar.
Pada pertandingan pekan ke-5 AFC Champions League Two 2025/2026 Grup G, Maung Bandung beberapa kali dirugikan keputusan wasit Ammar Mahfoodh. Seperti saat ada handsball di kotak penalti Lion City yang diabaikan.
Gol kedua yang dihasikan Shawal Anuar juga berbau offside. Karena dari tayangan ulang, Shawal berada lebih depan dari pemain aktif terakhir Persib saat Maxime Lestienne mengirim umpan ke kotak penalti.
Sebelum terciptanya gol kedua ini juga ada kontak pemain lawan pada Andrew Jung. Tapi Ammar Mahfoodh bergeming dan tetap mensahkan gol tim tuan rumah. Akhirnya, Maung Bandung pun tumbang 2-3 dari Lion City Sailors.
“Saya rasa di Liga Champions, harus sudah digunakan VAR. Saya komplain untuk di gol kedua pasalnya ada pelanggaran lebih dulu sebelum itu (terjadi gol),” tutur Bojan seusai pertandingan di Stadion Bishan, Rabu (27/11).
Video Assistant Referee memang sangat membantu bagi wasit untuk mengambil keputusan dengan tepat. Sebab itu bisa memengaruhi pada permainan tim serta hasil akhir dari pertandingan. Apalagi ini pertandingan di level Asia yang sifatnya internasional.
“Jadi tentu saja wasit membutuhkan VAR dan ketika bermain di kompetisi yang menginvestasikan banyak uang, tentu seharusnya ada VAR,” kata Bojan Hodak memungkasi.
Artikel Tag: Persib, bojan hodak, VAR
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/pelatih-persib-sebut-var-idealnya-dipakai-di-fase-grup-acl-2

