Klaim Purbaya tersebut merujuk pada Indeks Keyakinan Konsumen terhadap Kinerja Pemerintah (IKKP) yang melonjak hingga level 118,0 pada November 2025. Angka ini disebutnya sebagai rekor tertinggi.
Menurut Purbaya, pada periode Juni-September 2025, indeks tersebut sempat anjlok ke level sangat rendah hingga menggambarkan ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah.
“Sehingga gampang sekali mereka (masyarakat) turun ke jalan. Jadi, kalau kita tidak balik ekonominya, kita dalam keadaan yang bahaya. Bukan DPR saja, pemerintah juga utamanya,” kata Purbaya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta Pusat, Kamis 27 November 2025.
Purbaya mengungkapkan keyakinan publik kembali meningkat setelah dirinya memindahkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun, ditambah Rp76 triliun dana Bank Indonesia (BI) ke perbankan. Kebijakan itu merupakan langkah awal Purbaya usai ditunjuk Presiden Prabowo untuk menggantikan Sri Mulyani pada 8 September lalu.
“Artinya, atas dukungan Komisi XI, restu Pak Presiden (Prabowo Subianto) untuk menaruh uang Rp200 triliun, dan me-manage keuangan kita lebih baik, itu saja sudah bisa men-trigger pertumbuhan ekonomi dan membalik arah ekonomi kita,” kata Purbaya.
Menurutnya, kebijakan tersebut menimbulkan momentum pertumbuhan ekonomi yang baru, sehingga masyarakat sudah puas lagi dengan sistem dan kebijakan yang ada. Ia bahkan mengaitkan optimisme publik tersebut dengan potensi meredanya aksi demonstrasi di masa depan.
“Ketika masyarakat puas ke pemerintah seperti sekarang, harusnya demo akan lebih sedikit ke depan,” demikian Purbaya.

